Mohon tunggu...
Rahmat Asmayadi
Rahmat Asmayadi Mohon Tunggu... Guru - Pendaki ⛰

Pengajar💡 yang suka ngeblog✏, jejaring sosial, bola⚽, jalan-jalan, hobi dengan gadget dan teknologi📲~

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rindu dan Bulan Januari

8 Desember 2019   04:32 Diperbarui: 8 Desember 2019   04:45 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://unsplash.com

Pada bulan Januari, pada malam yang sangat sepi sewaktu hubungan kisah cinta mereka tidak dapat lagi di lanjutkan, cinta tidak pernah berucap kepada rindu. Apapun yang terjadi aku akan selalu mencintai dan mencintaimu, aku titipkan hatiku padamu dan tolonglah jaga hatiku ini. Dengan hati yang hancur sambil meneteskan air mata, rindu menjawab, "Ya, aku akan menjaga hatimu cinta".

Cukup satu kalimat yang diucap cinta mengiringi perpisahan mereka. Satu kalimat yang akan selalu di ingat oleh rindu. Satu kalimat yang akan membuat rindu selalu terlihat sendiri. Sebenarnya tidak sendiri karena dirinya hidup dengan membawa hatinya rindu bersamanya. Hanya kelihatannya saja rindu selalu sendiri. Karena orang lain tidak akan pernah bisa melihat rindu yang selalu membawa hatinya cinta selalu berada di samping hatinya.

Waktu tidak akan pernah mau berhenti, bulan Januari telah lama berlalu. Menyamarkan kisah-kisah cinta yang pernah terjalin oleh mereka berdua, hujan di bulan Januari ini telah menghapus jejak kaki di tanah yang pernah mereka langkahi bersama. Tidak ada lagi jejak-jejak yang tertinggal dan hanya bisa menyisakan cerita yang samar-samar untuk di ingat oleh orang, akan tetapi tidak untuk rindu.

Dia yang menjalani, dia yang merasakan, meskipun tidak ada jejak akan tetapi cerita itu tidak pernah akan terhapus dari pikiran rindu, jarum jam telah berputar ratusan bahkan ribuan kali sejak bulan Januari. Pada suatu waktu pada saat langit berwarna kuning kemerahan, sebuah pikiran melitas di otak rindu, cinta menitipkan hatinya pada rindu dan itu artinya nanti ada saatnya cinta akan kembali datang untuk mengambil hatinya.

Yach, pemikiran itu mampu menyadarkan rindu, di bulan Januari pada saat itu cinta hanya menitipkan hatinya bukan memberikan hatinya kepada rindu.

Dan selama ini rindu hanya bisa menjaga hati cinta bukan memiliki hati cinta, pada sejak saat itu rindu sadar yang harus dirinya lakukan hanya menunggu cinta datang kembali padanya dan jika nanti cinta datang, rindu harus mengembalikan hatinya cinta. JIka nanti pada saat Cinta datang, diri rindu harus mengembalikan hatinya cinta, sampai pada saat itu di bulan Maret menjelang rindu mengistirahatkan raganya yang di temani angin malam yang dingin.

Rindu berucap lirik "Cinta", aku harap kamu akan segera datang kembali, jika kamu hanya menitipkan hatimu, tidakkah kamu ingin mengambil apa yang telah kamu titipkan padaku?

Dirinya tahu angin malam yang ingin mendengarnya, sebelum terlelap dirinya hanya berharap ucapannya yang meskipun lirik akan tersampaikan kepada cinta, agar disaat dirinya membuka mata nantinya cinta sudah datang untuknya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun