Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Resensi Buku: Perang Dalam Diri Manusia Karya Erich Fromm

18 Desember 2022   09:17 Diperbarui: 18 Desember 2022   09:23 918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover buku. Sumber: dokumen pribadi. 

*Judul Buku     : Perang Dalam Diri Manusia
*Penerbit    : IRCiSoD
*Penulis    : Erich Fromm
*Penerjemah    : Aquarina Kharisma Sari
*ISBN    : 978-623-7378-49-5
*Jumlah Halaman: 104
*Harga    : Rp. 50.000


Mengapa manusia membunuh sesamanya? Mengapa perang dan genoisida terjadi? Mengapa manusia dapat sekejam itu kepada manusia lainnya?, dalam buku berjudul Perang Dalam Diri Manusia ini akan kita jawab pertanyaan-pertanyaan tersebut melalui pandangan psikologi.


Erich Fromm, sang penulis buku ini adalah adalah seorang profesor psikologi bermazhab psikoanalisis yang terkenal akan teori Kepribadian Marxian-nya. 

Tidak hanya di bidang psikologi, Fromm sangatlah terkenal juga di bidang filsafat terkhusus pada pemikiran Karl Marx yang sering dia kolaborasikan dengan teori psikologi. 

Karya-karyanya seperti Gagasan Tentang Manusia Manurut Marx, Akar Kekerasan, Zen Buddhisme dan Psikoanalisis adalah buku-buku yang layak kita baca jika mau berkenalan dengan teorinya.


Jika sudah pernah membaca buku Akar Kekerasan karya Fromm sebelumnya maka buku ini adalah sebuah ringkasan dan juga pandangan tambahan bagi teori agresifitas pada buku tersebut yang tebalnya buat kita geleng-geleng kepala.

 Beruntung buku ini hanya 104 halaman atau kurang dari 600 halaman buku Akar Kekerasan.


Manusia, Domba atau Serigala


Fromm memberikan metafora bahwa manusia sebenarnya dibagi menjadi dua jenis, yakni salah satu menjadi serigala dan lainnya menjadi domba.

 Si serigala hadir untuk menerkam si domba dan ini bukan suatu kebutuhan primer seperti hewan karnivora lainnya membunuh untuk makan, manusia yang menjadi serigala ini membunuh hanya untuk memuaskan hasrat akan membunuhnya saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun