Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Demonstrasi Sebagai Sarana Sublimasi Mahasiswa

14 Oktober 2022   16:55 Diperbarui: 14 Oktober 2022   17:00 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: pixabay.com


Demonstrasi dan mahasiswa memang sudah tidak bisa dipisahkan layaknya politisi yang tidak bisa dipisahkan dari pencitraan. Mahasiswa dan demonstrasinya banyak merubah wajah indonesia seperti yang terjadi pada tahun 1966 guna meruntuhkan orde lama hingga tahun 1998 yang sukses membuat kekuasaan orde baru resmi berakhir.


'Mahasiswa adalah penyambung lidah rakyat" adalah semboyan yang sering digaungkan baik di UKM maupun HIMA fakultas jika ingin mengkaderisasi pengurus baru organisasinya.

Dengan itu mahasiswa dituntut untuk mengutarakan suara rakyat dengan kemampuan intelektual yang mereka miliki.


Namun kian hari demonstrasi menjadi suatu hal yang monoton dan banyak orang yang skeptis akan hal itu. Hal ini dikarenakan banyak orang yang menganggap demonstrasi adalah hal yang percuma jika suatu saat orang mereka duduk di kursi yang sama dengan mereka yang dahulu mereka demo, dan pada akhirnya mereka juga melakukan hal yang sama.


Kata "Mahasewa" banyak sekali kita dengar karena demonstrasi mahasiswa diisukan sedang ditunggangi oleh kepentingan politik pihak tertentu. 

Beberapa sarjana yang realistis juga mengutarakan pendapat mereka bahwa demonstrasi tidak ada gunanya jika mereka nanti susah mencari kerja, lebih baik perbanyak magang dan relasi saja untuk memperindah CV.


Dinamika Kepribadian Mahasiswa dan Proses Sublimasi Mereka


Tahapan usia mahasiswa jika dilihat menurut teori perkembangan Erik Erikson mungkin berada pada tahap menjelang remaja akhir ke dewasa awal, antara 18-25 tahunan. 

Diusia itu seseorang harus punya identitas diri yang kuat ditandai dengan passion atau perannya di masyarakat. Menjadi mahasiswa selain dituntut belajar juga ada citra bahwa mahasiswa merupakan seorang pelajar yang harus aktif di segala lini masyarakat.


Aktifitas yang dicitrakan luas ini seperti telah dijelaskan sebelumnya juga terkait sejarah Indonesia dimana ada peran mahasiswa disitu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun