Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Demonstrasi Sebagai Sarana Sublimasi Mahasiswa

14 Oktober 2022   16:55 Diperbarui: 14 Oktober 2022   17:00 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: pixabay.com

 Demonstrasi merupakan salah satu contoh dari luasnya citra aktifitas mahasiswa ini. Namun ada yang terpenting dari dinamika emosi mahasiswa yaitu dorongan yang besar akan ekspresi.


Iya mungkin kita tahu bahwa setiap tahapan manusia juga punya dorongan untuk mengekspresikan dirinya namun berbeda dengan mahasiswa. 

Perbedaannya terletak pada berbagai emosi dan dorongan yang hadir karena masa akan menjadi orang dewasa. 

Lingkungan yang menuntut diri untuk menjadikan diri sebagai dewasa ini melahirkan banyak keresahan dan juga kecemasan dalam diri mahasiswa.


Dalam teori psikoanalisis dari Sigmund Freud khususnya tentang pertahanan diri (defense mechanism), ada sublimasi yang merupakan cara meredakan kecemasan itu dengan menyalurkannya menjadi berbagai perilaku yang positif. Demonstrasi bisa menjadi cara untuk mensublimasi kecemasan mahasiswa.


Lalu apakah setiap mahasiswa perlu turun ke jalan dan berdemonstrasi? Ya itu tergantung dari cara kita mensublimasikan kecemasan kita, jika dengan demonstrasi ekspresi kita terpenuhi dan kecemasan kita reda ya lakukan. 

Kalau saya dengan menulis saja sudah mengekspresikan diri saya dan kecemasan saya sudah tentu reda.


Hal-hal yang Harus Diperhatikan


Namun demonstrasi bukan berarti mengekspresikan diri secara membabi buta. Ada beberapa hal yang tentunya tidak bisa kita lakukan dalam berdemonstrasi seperti perilaku anarkis yang sering kita lihat ada pada satu-dua mahasiswa demonstran, hal ini membuat makna demonstrasi menjadi buruk.


Anarkisme adalah perilaku yang kita tahu pasti melanggar hukum dan oleh karena itu tidak perlu ada pada setiap demonstrasi. 

Tidak apa-apa jika kita memenuhi story medsos kita dengan ikut menjadi demonstran namun jangan sampai anarkis. Tidak perlu malu disebut mahasiswa yang haus validasi karena memang kita memerlukannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun