Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Resensi Buku: Empat Arketipe Karya Carl G. Jung

3 September 2022   20:18 Diperbarui: 3 September 2022   20:28 1500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampul depan. Sumber: Dokumen pribadi 


Sedangkan arketipe ibu sendiri adalah berbagai karakteristik keibuan yang tertanam dalam alam bawah sadar kita. Karakter penyayang, peduli, cinta kasih merupakan beberapa arketipe ibu.

Karakteristik ibu ini juga ambivalen, yang artinya kadang baik juga kadang buruk seperti sifat misterius, kegelapan dan rahasia juga merupakan bagian dari arketipe ini.


Arketipe ibu ini juga kadang memberikan gangguan seperti Kompleks-Ibu (Mother Complex). Dampak yang diterima antara anak laki-laki dan perempuan sangat berbeda. 

Anak laki-laki paling parah bisa menjadi homoseksual karena tak terkendalinya sifat feminim, dan lebih ringan bisa mencari figur ibunya pada pasangannya. 

Dampak pada laki-laki tidak sejelas perempuan karena terkadang terkontaminasi oleh anima dirinya.


Pada perempuan sendiri komplek ibu punya efek beragam dari mulai eros yang berkembang berlebihan hingga membuat dia kadang merusak pernikahan dirinya maupun orang lain, juga mengindentifikasi dirinya pada ibu sehingga dia sangat lekat dengan ibunya walaupun sudah menikah dan akhirnya dia tidak mengenali dirinya sendiri.


Kelahiran-Kembali


Pada bagian kedua kita dijelaskan bagaimana pengalaman spiritual menjadi proses bagi kelahiran kembali suatu kepribadian. 

Dijelaskan juga lima macam bentuknya yang dianalisis Jung seperti Matampsikosis, Reinkarnasi, Kebangkitan, Renovatio, dan Transformasi. Bahasan bagian ini erat sekali dengan ritus dan dogma berbagai agama.


Dalam menelaah kelahiran kembali ini kita harus puas bahwa proses ini hanya ada pada dunia psikis dan tidak dapat dilihat oleh panca indera. Pengalaman kelahiran kembali merupakan sebuah pengalaman transedensi yang terkadang disebabkan oleh ritual agama dan kepercayaan.

Hal ini menyebabkan kita memperluas kepribadian kita, mengidentifikasi diri kita dengan kelompok dan juga dengan figur atau pahlawan dari kultus tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun