Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Resensi Buku: Psikologi dan Agama Karya Carl G. Jung

25 Agustus 2022   10:59 Diperbarui: 25 Agustus 2022   11:05 2174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampul depan. Sumber: dokumen pribadi. 


Konsep jiwa memiliki sifat otonom dalam ketidaksadarannya yang berarti ada kekuasaan khusus yang terkadang tidak dapat dikuasai oleh kesadaran. 

Neurosis banyak terjadi jika stimulus dari luar menyentuh kompleks yang menimbulkan ketakutan di ketidaksadaranya. Hal tersebut dibuktikan dengan kasus pasiennya yang percaya dia memiliki kanker padahal dia sangat pintar dan tahu bahwa itu hanya rekayasa pikirannya.


Dalam menentramkan konflik psikis tersebut sebelum ada psikologi, agama dan kebudayaan primitif dengan ritusnya berperan penting dengan memberikan peraturan seperti bersopan santun. Konflik psikis ini ditandai juga dengan mimpi yang merupakan tanda diekspresikannya ketidaksadaran.


Studi kasus yang lain terdapat pada pasien Jung yang lain dengan neurosis karena mimpi-mimpinya yang banyak mengandung unsur religius padahal ia seorang intelektual yang sudah meninggalkan semua bentuk religiusme yang dahulu diajarkan saat dia masih kecil. 

Alam bawah sadarnya seolah memiliki kekuasaan yang menolak bentuk diri sadarnya yang lepas dari bentuk religiusitas.


Dogma dan Simbol-Simbol Alamiah


Seperti dalam kasus pasien Jung yang mendapatkan neurosis dan bermimpi tentang gereja dan hal-hal religius lainnya, ketidaksadaran memiliki pengaruh besar dalam kepribadian dan di luar kekuasaan kesadaran.

 Pemikiran rasional nan modern pun tidak mampu untuk mengatasi dari menyeruaknya konflik psikis dari kebutuhan religi ini.


Dan Jung percaya bahwa terdapat kesamaan ketidaksadaran ini pada semua orang. Hal ini didasari kepada banyak pasiennya dan mimpi mereka yang sama-sama memiliki simbol identik.

 Juga latarbelakang mereka yang seorang intelektual dan telah meninggalkan sepenuhnya kehidupan beragama.


Menurut Jung, agama merepresentasikan banyak gambaran alam bawah sadar dan emosi lebih baik daripada teori-teori ilmiah yang mengabaikan itu semua. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun