Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Resensi Buku: Akar Kekerasan Karya Erich Fromm

21 Agustus 2022   20:57 Diperbarui: 21 Agustus 2022   20:58 2133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampul buku. Sumber: dokumen pribadi.

 Lalu jika kita melihat agresi sadisme-masokisme non-seksual dapat kita lihat dari pemerintahan Joseph Stalin yang kerap kali mempermainkan dan menguasai baik lawan politiknya maupun bawahan setianya.


 Sadisme-masokisme juga dapat dikaitkan dengan psikoanalisis Freud dimana sifat anal-penimbun dapat mendasari agresi ini. Salah satu studi kasus nyata akan hal ini adalah Heinrich Himmler si anjing polisi bagi Nazi dan pengikut setia Hitler. 

Salah satu ciri dari Himmler yang menandakan dia memiliki sifat anal-penimbun adalah sifatnya yang kelewat tertib, kepatuhannya, dari sifat sombongnya.


Di bab 12 kita akan dijelaskan salah satu sifat agresi lainnya yakni nekrofilia. Nekrofilia sendiri merupakan ketertarikan kepada kematian dan kerusakan, dan berbeda dengan sadisme-masokisme yang bertujuan menguasau, nekrofilia murni bertujuan meniadakan kehidupan atau membunuh.


Nekrofilia sendiri memiliki karakter menyukai segala sesuatu yang mati, membusuk, beraroma busuk, dan penyakit; serta perilakunya yang selalu ingin meniadakan sesuatu yang hidup.

 Nekrofilia sendiri dapat berupa perilaku seksual dan non-seksual sama seperti sadisme-masokisme. Perilaku ini berkaitan dengan kondisi oedipus complex yang terjadi pada masa kanak-kanak yang berkembang tidak baik. 

Juga Fromm mengkategorikan ini sebagai perilaku ringan atas autisme dan skizofernia yang tidak disadari.


Salah satu studi kasus yang ada adalah dari tokoh Adolf Hitler yang terangkum pada bab 13 buku ini. Dalam bab ini kita dijelaskan bagaimana masa lalu Hitler membuatnya menjadi seorang Nekrofilia yang non-seksual. 

Dari perlindungan yang berlebihan dari ibunya hingga sifat narsistik yang membuat dia ditolak masuk ke sekolah seni membuat dia menjadi sosok "monster" yang memusnahkan banyak jiwa pada Perang Dunia Kedua.


Jadi kesimpulan saya sendiri atas buku ini adalah Fromm ingin membuktikan bahwa perilaku agresif yang destruktif seperti sadisme-masokisme dan nekrofilia sebelumnya memiliki akar kemunculannya. 

Fromm juga membantah agresi atau kekerasan yang destruktif itu sebagai sifat bawaan karena hal tersebut akan membuat kita mewajarkan kedestruktifan tersebut dan pasif akan kekerasan yang ada disekitar kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun