Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Mbah Sarip dan Udin Tak Sengaja Makan Kecubung

26 Juni 2022   22:18 Diperbarui: 26 Juni 2022   23:16 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: pixabay.com 

Satu hal yang mengganjal di hati Mbah Sarip adalah apa barang penting yang hendak dia sedekahkan pada Kiai Said? Sawahnyakah sebagai mata pencarian atau rumahnya sebagai atap untuk bernaung? Sejauh ini, itu dua properti paling penting yang dia miliki ,sisanya hanya perabotan lapuk dan tua.
****


Paceklik yang ditakuti itu akhirnya datang juga. Sawah Mbah Sarip jadi gagal panen karena pengairan yang kurang baik ditambah hama wereng yang menyerang. 

Petani-petani banyak yang merugi termasuk Mbah Sarip yang hanya tersisa persediaan beras untuk dirinya dan cucunya saja. Mbah Sarip dan Udin yang sudah hidup irit harus sangat irit lagi demi menghadapi paceklik ini.


Kemiskinan yang menerpa membuat Udin harus kerja ekstra menjual asongan di terminal. Tak jarang dia pulang larut malam dan tertidur di kelas sangking lelahnya. 

Dalam masa kesusahan inilah keingintahuan seseorang untuk mencari kekayaan semakin besar. Teringatlah ia akan Alex Kibil yang kaya raya berenang di kolam penuh uang berlembar-lembar warna merah muda.


"sepertinya aku juga harus tahu bagaimana caranya kaya seperti Alex Kibil", ujar si Udin dalam hatinya.


Berbohonglah dia kepada kakeknya dengan menggunakan uang hasil berjualan asongan untuk ke warnet menonton kanal Youtube Alex Kibil yang tajir melintir itu.

Sekali-dua kali tidak apalah pikirnya, toh dia juga ingin menambah wawasan dari kanal Youtube tersebut. Alex Kibil memang tokoh yang inspiratif memang karena setiap videonya dibarengi dengan kata-kata motivasi.


Videonya yang berisi flexing kekayaan membuat Udin merasa sedikit melupakan kemiskinan yang dialaminya. Terlebih lagi ketika dia menonton video Alex Kibil yang menceritakan bagaimana perjalanan hidupnya dahulu yang susah dan berjualan kue dipinggir jalan. Cerita dari Alex Kibil ini memantik semangat Udin karena kesamaan nasib dengannya.


"kerja keras, kerja keras, dan kerja keras itu alasan gue bisa sekaya sekarang", kata Alex Kibil di salah satu videonya.


Hal tersebut membuat Udin bekerja lagi lebih semangat dan termotivasi untuk sekaya Alex Kibil. Bahkan dia pernah bolos sekolah demi berjualan asongan di terminal. Hal tersebut tidak diketahui Mbah Sarip karena ketika berangkat Udin memakai seragam sekolah dan melepasnya ketika sampai di terminal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun