Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Tinggal Seorang Diri di Kamar yang Besar dan Misteri Ketukan Setiap Malam

2 November 2021   05:57 Diperbarui: 2 November 2021   05:59 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: pixabay.com 

Saya akan menceritakan pengalaman yang lumayan menakutkan menurut saya ketika saya tinggal berasrama dahulu. Saya pernah belajar di pondok pesantren yang cukup modern saat masih di MTs. Pesantern saya saat itu memiliki fasilitas yang lumayan bagus khususnya tempat tinggalnya.


Gedung asrama yang kami tinggali amatlah besar dan setidaknya ada enam lantai setiap gedung asrama. Walaupun begitu masih ada beberapa kamar kosong dikarenakan kapasitas santri yang sedikit dan gedung yang lumayan besar. Banyak kamar kosong yang ditinggalkan terbengkalai karena tidak dihuni.


Sebelum saya lanjutkan ke momen horrornya, sebaiknya saya jelaskan dahulu denah dalam sebuah kamar yang ada di asrama saya. Satu kamar mungkin memiliki ukuran sekitar 8 x 9m, kamar yang lumayan besar memang. Dengan kamar mandi di dalam dan juga satu balkon membuat kamar ini mampu di huni lima hingga sepuluh pelajar.


Waktu itu saya ingat masih semester awal kelas 8 atau 2 MTs, jadi dimulai pembagian kamar baru karena kamar yang kita tempati saat kelas 7 dulu akan ditempati santri baru. Setelah itu saya mendapatkan kamar di lantai tiga bersama beberapa teman sekamar baru.


Namun kehidupan berasrama sangat kental dengan teman sepermainan dan banyak teman sekamar saya lebih banyak menghabiskan waktu di kamar sepermainanya. 

Dulu saya memang bukan orang yang kurang pergaulan namun teman dekat saya berada di lantai yang berbeda kamarnya dengan saya dan saya sedikit mager kebawah, Cuma sesekali saya main kesana.


Dikarenakan peraturan yang kurang ketat tentang anggota kamar, maka banyak teman sekamar saya yang memilih pindah secara ilegal dan tidur di kamar teman dekatnya. 

Hingga kian hari tinggal saya sendiri yang meninggali kamar saya itu. Alasan saya mungkin waktu itu ingin mentaati peraturan dan juga sedikit males jika pindah ke kamar teman dekat saya.


Awalnya saya merasa enjoy saja dengan keadaan saya itu karena merasa mempunyai kamar besar seorang diri. Apalagi hobi saya yang suka membaca di tengah kehenigan membuat saya merasa nyaman.

 Saya juga tidak perlu susah-susah menyuruh anggota kamar untuk membersihkan kamar walaupun agak lelah membersihkan satu kamar besar sendirian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun