Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tiga Sahabat dan Filosofi Tokainya

21 Oktober 2021   10:31 Diperbarui: 21 Oktober 2021   10:36 878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: pixabay.com


Setelah mereka puas bermain di warnet favorit mereka, sampailah mereka di tempat persembunyian mereka yaitu di lantai dua bekas pabrik sepatu. Disana dengan bersenda gurau mereka membicarakan hari yang mereka lalui.

  Lalu dilanjutkan dengan pembicaraan Yono tentang youtuber favoritnya Otto si geledek yang telah membeli rumah sebuah rumah baru. 

Dan lalu Ucok berbicara tentang gadis yang sedang dia dekati yaitu Dinda yang lalu kedua temannya itu meledek Ucok bahwa Dinda sudah punya pacar.

Sedangkan Wawan yang selalu membanggakan otot-ototnya yang besar dan lantas berlagak bahwa dia pasti menjadi abdi negara walaupun perutnya masih buncit.

Lalu percakapan mereka hening sejenak dan di tengah keheningan itu Yono berkata. " tenang gaes kita pasti dapat mewujudkan apa yang kita impikan karena apa?.".

"Karena kita pegang filosofi tokai ". Sahut Wawan.

"Yaps betul sekali ". Jawab Ucok.

"Gak perlu tertekan yang penting nikmati dan santuy". Yono menambahkan.

"Ikuti arus maka hidupmu terurus ". Tambah Ucok lagi.

 Tak terasa hari kelulusan pun telah tiba dan akhirnya mereka bertiga lulus walaupun dengan nilai seadanya. 

Para murid yang lulus itu pun merayakan kelulusan mereka yang berarti kebebasan dari sekolah menengah atas dan mulai menyongsong masa depan yang belum tahu bagaimana jadinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun