Perasaan tersebut telah tertutupi oleh nominal yang dikeluarkannya ketika kampanye. Jiwa pengusaha yang haus akan keuntungan bergejolak mengalahkan rasa kemanusiaan yang telah lumpuh dari dulu.
    Seharusnya modal yang telah dibuat kampanye dulu telah terkumpul beberapa bulan yang lalu namun karena sudah terlanjur masuk dalam lingkaran iblis ini dia tidak bisa berhenti.
 Para pengusaha nakal juga sudah terbiasa melewati dirinya untuk menyelesaikan masalah yang ada pada bisnis mereka. Dan juga sebetulnya sudah ada niat baginya untuk menghentikan ini semua jika modalnya terkumpul semua namun sepertinya dia telah terbuai kenyamanan berbuat dosa.
    Pikirnya rakyat kecil juga tidak akan terlalu sengsara jika dana anggaran diambil sedikit. Mereka seharusnya fokus bekerja keras agar sama seperti dirinya.Â
Toh banyak juga pejabat yang lebih banyak menilap uang rakyat daripada dirinya. Kegiatannya ini tidak sebesar seperti yang dilakukan pejabat pusat. Bahkan iya yakin saat anggaran daerah turun pun sudah diambil oleh mereka.
    Dan jika pun dia tertangkap tangan maka hukumannya mungkin bisa di kompensasi karena dia punya relasi di kejaksaan. Setelah masuk penjara yang telah dipotong itu pun ia juga mungkin menerima beberapa fasilitas tambahan lainnya daripada narapidana biasa.
 Hukuman kurungan tersebut hanya cuti dari kegiatan tilap-menilapnya. Setelah dia bebas pun dia akan membangun usaha baru bersama rekan pejabat yuniornya atau jika dia bisa membangun relasi lebih tinggi, dia bisa menjadi komisaris suatu BUMN.
    Tindakan korupsi yang dilakukannya selama menjabat yang pertama ialah pengadaan alat dan sarana prasarana kantor. Lalu dilanjutkan lagi dengan penerimaan suap dari perusahaan yang ingin menang tender.Â
Relasinya dengan para pengusaha dulu membuatnya dapat dengan mudah melakukannya. Toh pikirnya jika dia membantu para pengusaha ini maka akan juga berkaitan langsung dengan menyejahterakan rakyat bawah. Karena dengan memudahkan mereka berbisnis juga memudahkan mereka untuk membuka lapangan pekerjaan.
    Mobil yang dia tumpangi menuju tol ramai kendaraan. Dia sudah menelepon relasinya di kepolisian untuk melakukan pengiringan dirinya agar dia sampai ke tempat tujuan dengan cepat dan aman. Sirene polisi membahana di tengah padatnya lalulintas dan membuat kendaraan biasa untuk minggir.
    Di kiri kanan jalan terdapat berbagai macam proyek yang sedang dibangun oleh perusahaan relasi Sartono. Hal ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi Sartono karena telah membangun daerahnya.Â