Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sartono di Lembah Iblis

9 Oktober 2021   10:11 Diperbarui: 9 Oktober 2021   10:37 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang dengan badan gempal tampak berjalan terburu-buru keluar dari kantor perwakilan rakyat daerah. Tampak dari pakaian batiknya ia adalah seorang pejabat disana.

 Badan besar dan tegapnya menandakan bahwa ia adalah seorang yang superior dan tegas. Namun sorotan matanya seperti menyembunyikan kerakusan yang ada di dalam dirinya.


        Sartono, seorang wakil rakyat itu berjalan cepat menuju tempat parkir  mobilnya. Namun saat dia berada disana, sopirnya baru berlari ke arahnya. 

Dengan amarah dia membentak sopirnya tersebut yang lambat. Lalu mesin mobil berderu dan mereka meninggalkan tempat parkir tersebut.


        Hari ini dirinya ditelepon oleh seorang pengusaha yang menawarkan beberapa hal yang mungkin dia suka. Memang beginilah sifat Sartono, seluruh orang sudah tahu tentang kebusukan yang dia lakukan. 

Alasan dia belum ditangkap mungkin penyidiknya pun ia suap atau terlalu banyaknya kasus korupsi di negeri ini sehingga satu kasus ini belum diketahui.


        Sebetulnya yang mendasari perilaku Sartono ini iyalah hanya untuk mengembalikan modal yang iya pakai untuk berkampanye. Dahulu iya yang pengusaha perkebunan itu menggadaikan banyak tanah nya hingga nominal milyaran.

 Seluruh daerah tempat iya mencalonkan diri telah dipasangi oleh wajah semringahnya dengan janji-janji manis tentang pemberantasan kemiskinan dan buta huruf. Tak lupa dia melakukan serangan fajar kepada para penduduk miskin yang tidak tahu apa-apa.


       Selama satu tahun awal masa jabatannya dulu ia gencar menilap beberapa haknya rakyat kecil. Kepeduliannya terhadap rakyat kecil yang dia gaungkan sejak kampanye telah menguap hilang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun