Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Prosesi Pernikahan Leslar dan Fantasi Buta untuk Orang yang Kurang Beruntung

4 September 2021   15:08 Diperbarui: 4 September 2021   15:11 1059
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.instagram.com/Lestykejora

Sumber: https://www.instagram.com/irwansyah_15
Sumber: https://www.instagram.com/irwansyah_15
Bukan hanya pernikahan bahkan acara keluarga seperti kelahiran anak, liburan keluarga, dan acara kebersamaan lainnya para selebriti ini memberikan dahaga berupa fantasi buta yang mana membuat mereka melupakan dan menjadi buta sejenak akan kondisi mereka. 

Fantasi ini mungkin agak seperti obat penenang atau anti-depresan yang jika diberikan sedikit dapat membuat baik namun jika dosisnya terlalu banyak maka orang tersebut bisa kecanduan.

Saya tidak menyalahkan selebriti yang memiliki momen spesial lalu media menyiarkannya di televisi nasional. Mereka tidaklah salah karena mereka hanya memberikan apa yang diminta oleh penggemar mereka. 

Ditambah mereka juga disponsori oleh media atau produk yang melihat pasar atas popularitas mereka. Para selebriti itu tentu tidak mau melewatkan kesempatan demi memperbesar lagi popularitas mereka dengan menyiarkan momen istimewa mereka ditayangkan di televisi nasional.

Harusnya kita berterima kasih kepada para selebriti ini yang telah memberikan fantasi buta kepada kita. Apalah itu program televisi bermanfaat dan mendidik. Kita hanya membutuhkan peringan beban kehidupan kita lewat fantasi buta dari mereka para selebriti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun