Mohon tunggu...
Rahma Salsabila
Rahma Salsabila Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

tugas bahasa indonesia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Indahnya Lukisan di Wajahku

12 November 2020   22:13 Diperbarui: 12 November 2020   22:53 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Namaku Rahma Salsabila,aku biasa dipanggil dengan sebutan Salsa,saya anak kesatu dari tiga bersaudara. Saya  lahir di Cimahi pada tanggal 26 Desember 2002 dalam keadaan normal. Saya  lahir dari mama yang cantik di dunia dan papah terhebat di dunia. Saya mencintai dan menyayangi mereka.  Mereka selalu memujiku dengan sebutan kaka yang cantik.

Tahun 2015 tepat dikelas 7 SMP aku mengalami perubahan pada wajahku. Kulit wajahku menjadi belang dikarenakan aku berkerudung dan terlalu sering kepanasan. Aku merasa baik baik saja karena semua siswa perempuan sama sepertiku. Dan aku juga mengikuti ekstrakurikuler basket jadi wajar saja jika kulitku belang. Setelah itu, dahiku mulai muncul bintik bintik kecil,aku mengira ini hanyalah biang keringat karena aku mengikuti ekskul basket dimana ekskul ini kegiatanya mengeluarkan keringat. 

Lalu temanku bertanya kepadaku. "Salsa itu apa di dahi kamu,kok banyak bintik kecil?" "Iya,ini kayanya biang keringat". " Bukan deh,kayanya itu beruntus". Ucap temanku. "Apa itu beruntus?".Tanyaku." Beruntus itu,jerawat kecil kecil". Jawabnya. Lalu aku biasa saja,aku memulai hari dengan percaya diri walaupun wajahku  memiliki bintik kecil didahi. Seiring berjalanya waktu, ketika aku kelas 8 dipipiku terdapat 1 jerawat besar atau sering dikenal dengan jerawat batu. Aku biasa saja dengan jerawat ini karena ini wajar namanya juga remaja sedang dimasa pubertas. Lama kelamaan jerawatku bertambah di pipi kiri dan kananku. 

Dari situ aku mulai tidak percaya diri dikarenakan kondisi wajahku yang tidak enak dilihat. Teman temanku banyak yang bertanya dengan kondisi kulit wajahku. "Salsa, kok makin banyak jerawat dimuka kamu? ". " Coba pake produk ini". Semuanya teman temanku menyarankan agar aku mencoba dengan produk yang mereka kasih ke aku di mulai dari pembersih wajah dan juga pelembab. Aku mengikuti perintah mereka dan sama saja akhirnya jerawatku tidak ada yang berubah, jerawatku makin terpampang jelas dan semakin bertambah. Pada saat kelas 9 mamaku menyarankan aku agar memakai cream dokter yang selalu dipakai oleh mamaku. 

Aku mengikuti perintah mamaku karena aku melihat kondisi mamahku yang kulitnya membaik karena mamaku juga sama jerawatan tapi tidak separah aku. Aku juga ingin sembuh dengan jerawatku. Akhirnya aku memutuskan untuk memakai cream yang dikasih dokter. Pertama memakai cream ini aku disarankan tidak untuk memakai bedak. 

Pada pemakaian 1 bulan aku mengalami purging terlebih dahulu di mukaku. Lalu aku bertanya kepada mamaku " Mah, kenapa jerawatku jadi bertambah ya?". "Iya emang kak,itu reaksi awalnya karena itu mengeluarkan kotoran kotoran di wajah kakak". Jawab mama. Lalu aku rutin memakai cream itu selama 3 bulan dan akhirnya kulitku membaik dan jerawat aktifku tertahan. Aku kembali percaya diri dengan mukaku. Pada saat itu aku berhenti meggunakan cream karena malas dan wajahku sudah membaik.

Kelas 9 semester 2 aku stress dan banyak fikiran karena akan menghadapi ujian dan juga praktek. Jerawatku mulai meradang lagi dan aku memakai cream dokter yang masih ada karena sudah jarang terpakai. Aku rutinkan lagi memakai cream dokter. Tapi lama kelamaan jerawatku bertambah. Aku ingin kembali ke dokter itu untuk memeriksa kulitku."Mah ini jerawat muncul lagi,aku pake cream dokternya tapi malah bertambah aku pengen periksa ke dokter lagi." Ucapku. Mamaku melarang."Jangan kak,itu sudah pakai cream dokter juga muka kamu tapi malah bertambah jika diteruskan takutnya makin parah."Ucap mamaku. Aku mengiyakan saja perintah mama dan aku juga tidak mau jerawatk semakin parah. 

Pada saat istirahat di sekolah  temanku bersapa kepadaku saat itu aku tidak terlalu dekat dengan dia. Tapi dia bertanya asal kepadaku. "Salsa kamu ternak ya?" "Ternak apa?". Jawabku. Lalu dia menjawab."Itu kamu ternak jerawat dimuka kamu hahahaha." Aku tidak memperdulikan perkataan yang dia ucap dan aku tetap percaya diri saja karena jerawat hal yang wajar dan dapat dihilangkan. Lalu dia mengomentari lagi. " Salsa,kamu cantik kayanya kalo ga jerawatan." Ucap dia."Iya emang,yang gak berjerawat itu cantik."Jawabku. Sepulang sekolah aku selalu mencerita keluh kesahku kepada mama apa yang terjadi di sekolah tadi "Mah,tadi disekolah temanku mengomentari wajah aku katanya ternak jerawat,kalo aku ga jerawatan aku cantik." 

Mamaku selalu menjawab dan menyemangatiku."Tidak apa apa ka,itukan hormone kamu belum stabil namanya juga remaja dan kamu cantik kok ada jerawat dimuka juga." Mama adalah orang yang selalu membuat kepercayaan diriku meningkat.

Memasuki SMA kondisi wajahku sama seperti biasanya ada jerawat,muka kusam,berminyak,berkomedo. Saat ini saya sudah mengetahui tentang skin care, karena teman temanku juga sama sepertiku berjerawat tetapi tidak separah aku. Usahaku untuk menghilangkanya banyak,aku membeli masker yang dijanjikan akan menghilangkan jerawat,serum yang dijanjikan untuk mencerahkan,dan pembersih wajah yang dijanjikan untuk mengecilkan pori poriku serta pelembab yang dijanjikan untuk menghilangkan minyak diwajahku. 

Aku beli semua produk yang menjanjikan itu tapi tetap saja jerawatku masih ada. Aku sudah menyerah dengan semuanya,karena usahaku tidak ada hasil. Yang ada komentar mereka yang selalu membuatku tidak percaya diri dengan jerawat yang ada diwajahku dimulai dari " Salsa,kamu cantik kalo ga jerawatan." "Salsa,mukanya rawat." "Salsa cobain produk ini bagus buat ngilangin jerawat kamu." "Salsa jerawatnya udah mendingan tapi muka kamu kusam coba pake serum untuk mencerahkan." "Salsa,gila ih jerawat dimuka kamu"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun