Mohon tunggu...
Rahman Wahid
Rahman Wahid Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menggapai cita dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pacarku adalah Anak Mantan Pacar Bapakku

4 April 2021   18:36 Diperbarui: 4 April 2021   21:35 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Pixabay/Agatamucha

"Loh, ya biasalah kalo udah best seller, apalagi sampe diangkat jadi sinetron sama film ya udah pasti the best di mana-mana lah" Balas Boni Dongkrak.

"Nah ini nih yang jadi kebiasaan, zaman sekarang seolah udah nggak ada bedanya mana konsep laris sama mana berkualitas"

"Ealah, ya sama sih, kalo bagus pasti laris, ya gitu juga sebaliknya, liat aja novel Durhaka Kepada Mantan Tewas Terlindas Kapal Selam, itu juga kan udah laris terus berkualitas" Boni kembali membalas.

"Siapa yang bilang berkualitas?"

"Ya masyarakat yang baca sama nonton lah" Jawab Boni sambil terkekeh.

"Iya sih masyarakat pada suka, tapi kalo kita liat pendapat para pakar, ahli sastra, yang gitu-gitu ya kurang lah, masih banyak yang lebih bagus dan berkualitas". Seru Enjang.

"Lah pakar mah banyakan teori doang, suara publik itu udah paling objektif Jang"

"Nah ini nih, sekarang kita hidup di zaman yang isinya seperti semua orang ahli di semua bidang, konsep kepakaran sudah seperti tidak ada nilainya, pendapat ilmiah ahli sudah keburu hilang pengaruhnya di masyarakat sekarang, jangankan ilmuwan, ahli agama sekalipun fatwanya kalah suaranya sama netizen yang maha benar, kacau dunia kalau begini".

Boni Dongkrak mulai sedikit memahami apa yang disampaikan Enjang

"Hmmmmm, iya sih, eh tapi kan bagus kita berdua ini bisa jadi ahli di semua bidang kan, ya udah besok buka praktek dokter anak aja yuk, tenang aja followers IG sama Youtube gua udah jutaan, pasti dipercaya, hahahaha"

"Eehh si borokokok!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun