Mohon tunggu...
Rahman Wahid
Rahman Wahid Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menggapai cita dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pencurian Kasih Sayang

3 April 2021   20:44 Diperbarui: 3 April 2021   20:52 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Pixabay/Bru-nO

Sepanjang sore Enjang duduk terdiam di kursi belakang rumahnya. Entah mengapa ia begitu tampak khidmat duduk selonjoran di kursi reyotnya itu, padahal alih-alih nyaman, sekelas cecurut pun seolah ogah untuk sekedar singgah di dalam kursi yang sudah tak jelas bentuknya. Namun apa mau dikata, hanya tinggal kursi di belakang rumah ini yang bisa Enjang gunakan untuk merebahkan diri dan kembali mulai berangan-angan dengan santai.

Maklum saja, Enjang yang hanya seorang anak tukang cuanki tak bisa banyak berharap bisa duduk di sofa yang empuknya ibarat pipi bayi artis yang chuby dan squishy itu. Sore itu kebetulan suasana langit sedang cerah-cerahnya, mungkin ini sebagai bentuk balas budi dari alam karena sejak tiga hari ke belakang kampungnya seperti terkena azab dari tuhan karena matahari seolah tak diberikan kesempatan lagi untuk bersinar di sana.

Tak hanya Enjang yang ikut merasakan senang dari indahnya hari ini, bahkan burung-burung pun keliatan amat kegirangan, kicuannya terus bersahutan, malahan lebih kelihatan seperti mengadakan konser segala jika disamakan dengan alam manusia. Ya, kelihatannya memang pada sore itu semuanya nampak baik-baik saja.

Baru saja lamunan Enjang hendak beranjak pada pertemuannya dengan gadis cantik berkerudung merah siang tadi sedetik kemudian langsung terusik. "brakk, brakk, brakk" Enjang lalu segera turun dari singgasana reyotnya.

"rusak lagi pa?"

Sambil menghela napas ayahnya menjawab "ya maklum Jang tv butut"

Kali ini Enjang membantu bapanya membetulkan tv di rumahnya, tentu saja makna membetulkan disini bukan seperti profesional dengan dibongkar, ganti PCB, di solder kemudian, dan di cek menggunakan travo. Biasalah, Enjang menggunakan cara paling jitu yang telah diketahui banyak orang ampuh membetulkan macam-macam barang yang rusak.

"brakk brakk brakkkkkk"

Tepat pada pukulan ketiga inilah akhirnya suara berita dapat terdengar juga oleh bapa anak ini.

"Baik pemirsa kita kembali lagi pada acara berita dalam dunia, bersama saya Maman Lewandowski. Berita yang akan saya sampaikan pertama kali adalah tentang penangkapan komplotan pencuri tabungan kasih sayang....."

Enjang masih menyimak dengan serius bersama bapanya tentang berita yang cukup fenomenal ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun