Mohon tunggu...
Rahman Wahid
Rahman Wahid Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menggapai cita dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Tik-Tok dalam Pusaran Kelatahan Filter Budaya Negatif bagi Anak

25 Februari 2020   21:09 Diperbarui: 5 Maret 2022   17:40 2100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pixabay/Antonbe

Belakangan ini jagat sosial media dibuat riuh rendah dengan banyaknya konten yang bertebaran dimana-mana. Baik itu video dan foto semua hadir dan menjadi konsumsi bagi khalayak ramai. Hampir semua pengguna sosial media pasti akrab dengan ramainya video dan foto yang sedang viral, baik itu di Whatsapp, Facebook, Twitter, Instagram, bahkan sampai yang sedang ngehits yaitu Tik-Tok.

Kecanggihan teknologi dewasa ini secara nyata telah membuat banyak perubahan sosial terjadi pada masyarakat. Hampir seluruh lapisan masyarakat yang sudah terpapar modernisasi akan terbawa arus sehingga mau tidak mau harus guyub dan masuk dalam dunia yang tidak karuan itu.

Fenomena yang akan diketengahkan dalam pokok persoalan ini adalah hal ihwal penggunaan Tik-Tok yang kini menjamur, menggurita, dan merebak di seantero dunia. Tak tanggung-tanggung, jumlah pengunduh dari aplikasi ini sudah mencapai angka 500 juta. 

Maka tak heran dengan jumlah pengunduh yang luar biasa banyak ini sedikitnya ikut berperan dalam perubahan serta transformasi sosial masyarakat.

Dalam menyikapi sebuah fenomena seperti kejayaan Tik-Tok kita perlu meninjaunya secara komprehensif dan mendetail. Ini menjadi penting sebagai sikap skeptis terhadap Tik-Tok yang notabene bukan merupakan budaya asli bangsa.

Oleh karenanya diperlukan penyikapan yang bijak agar ke depannya viralnya Tik-Tok ini tidak menimbulkan dampak destruktif.

Sedikitnya kita perlu melihat beberapa penelitian mutakhir terkait pengaruh sosial media, khususnya terhadap moral dan karakter anak.

Hal yang seperti dikemukakan Cahyono (2017) bahwa terdapat dampak negatif yang secara nyata dihasilkan oleh sosial media, termasuk Tik-Tok antara lain adalah, memicu kejahatan, cyber bullying, pornografi, perkembangan fisik dan emosi, serta komunikasi buruk.

Akibat-akibat yang disebutkan diatas percaya atau tidak memang terjadi pada dunia sekarang kita, terutama terhadap anak-anak. Neil Postman (2011) bahkan telah sejak lama mewanti-wanti terhadap kelestarian dunia anak-anak bisa tetap terjaga.

Postman bukan berlebihan mengungkapkan gagasannya, karena melihat berbagai kasus yang terjadi di masyarakat membuat ia dengan terpaksa kemudian mengeluarkan buku fenomenalnya yang berjudul "Selamatkan anak-anak".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun