Mohon tunggu...
Rahman Wahid
Rahman Wahid Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menggapai cita dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Babad Ikhwan Mistis: Takut Demokrasi

26 November 2019   13:33 Diperbarui: 26 November 2019   13:46 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Pixabay/geralt

"Ntar--ntar, kesinggung itu baik? Gimana maksud lu De?"

"Ya baik lah De, kalau orang susah kesinggung jatohnya otoriter, semacem tutup mata dan telinga gitu, saran dari orang lain ya ngga dianggep, lu tau kan orba kaya gimana? Orang kesinggungan itu baik, lu liat dan contoh Umar bin Khattab, sering ia di di beri saran dan kritik sama rakyatnya, ia terima kritikannya, ia juga ngga ragu nerima kesalahannya, justru dari sana kita liat teladannya yang begitu mulia. Sukseslah ia menjadi seorang pemimpin!"

"Tapi men, sekarang jarang ada pemimpin berjiwa besar seperti Umar bin Khattab, sakarang mah gue takut lu malah bermasalah di sini" ujar Dede

"Udah tenang aja De, gue yakin makin ke sini orang mulai paham demokrasi itu kaya gimana, kalo perlu ntar gue tempel banner UU No. 9 Tahun 1998 tentang kebebasan menyampaikan pendapat di depan publik"

"Wih ngelmu di mana lu Yu? Oke deh, kalo gitu kritik terus Yu!"

"Ah, ga penting ngelmu dimana, kudu hati-hati juga De, jangan asal kritik juga, baik dan harusnya kritikan itu sesuai fakta, bersifat menguraikan masalah dan bukan fitnah!" tegas Wahyu

"Oke Yu, ya udah sini, biar gue aja yang tempel tulisan lu di mading!" tawar Dede sambil cengengesan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun