Mohon tunggu...
Rahman Wahid
Rahman Wahid Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menggapai cita dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tentang Membaca, Jutaan Orang Bahkan Tidak Menyadarinya

22 November 2019   19:09 Diperbarui: 22 November 2019   19:23 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Pixabay/ThoughtCatalog

Pembahasan mengenai membaca tampaknya sudah menjadi isu klasik yang masih menjadi persoalan kita bersama. Membaca sebagai sebuah kegiatan reseptif terlalu dianggap sepele oleh banyak orang. Tak ayal dengan anggapan demikian, usaha untuk membudayakan kebiasaan membaca serta mensosialisasikannya kepada khalayak menjadi terhambat.

Membaca perlu kita orientasikan ke depan untuk mampu bertansformasi dari yang dianggap sekedar sebuah kegiatan menjadi suatu kebiasaan yang terbudidayakan. Maka segala upaya yang berkenaan dengan penyebarluasan gerakan membaca perlu disokong sepenuhnya.

Sebagai bangsa yang berdaulat tentu kita mendambakan intelektual muda yang cerdas dan berkarakter. Namun, sebelum cita-cita luhur itu bisa diraih, harus ada prasyarat yan dipenuhi olehnya. Di sinilah kebiasaan membaca akan member jalan bagi para generasi muda dalam mengembangakan kemampuan dirinya, baik secara pengetahuan maupun sikap dan keterampilan.

Ya, dampak membaca memang tidak sesederhana kegiatannya yang terkesan hanya seperti membolak-balikan halaman saja. Di baliknya, pada setiap halaman baru yang dibaca, terdapat ilmu guna meningkatkan kualitas diri dari si pembacanya. Pada setiap halaman, setiap kata dan kalimat, ada inovasi, kreasi yang nantinya merasuk akal si pembaca untuk sebuah gerakan progresif.

Jutaan orang, miliaran orang, memang belum begitu memahami esensi dari kegiatan membaca. Oleh karenanya, lagi-lagi upaya pencerdasan, penyadaran terhadap kegiatan membaca adalah langkah kecil sekaligus strategis dalam rangka peningkatan derajat pribadi, dan secara umum bagi bangsa.

Kita perlu mencontoh Negara maju layaknya Singapura dan Jerman sebagai bukti keampuhan dari kegiatan membaca. Mereka mempunyai sumber daya manusia yang unggul, bukan hanya dari pengetahuan, bahkan juga unggul dari sisi karakter. Di akui atau tidak, salah satu indikator pendukung dari keberhasilan mereka adalah kegemaran membaca masyarakatnya.

Dalam mendudukan dan mencari solusi dari permasalahan membaca ini maka diperlukan bantuan dari dimensi pendidikan. Diantaranya adalah dari tiga pusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keterpaduan antara ketiga unsur utama pendidikan tersebut dapat memperlancar agenda besar mewujudkan tatanan masyarakat Indonesia yang madani.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun