Mohon tunggu...
Rahman Wahid
Rahman Wahid Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menggapai cita dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Babad Ikhwan Mistis: Mendobrak Hegemoni, Mewujudkan Harmoni

15 September 2019   17:12 Diperbarui: 15 September 2019   17:21 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Pixabay/niekverlaan

"Izin berbicara, mungkin dari teman-teman masih ada yang belum paham dengan apa yang dimaksud strategi live ini. Maka izinkanlah saya dari divisi intelejen untuk menambahkan apa yang tadi sudah disampaikan oleh kamerad Bale. Jadi strategi live in adalah sebuah teknik pendekatan penggalangan massa dengan turun dan hidup langsung dengan massa aksi. Hal ini bisa dilakukan jauh-jauh hari sebelum aksi. Tujuannya bukan hanya sekedar untuk meraup massa semata, lebih dari itu, live in memungkinkan kita untuk merasakan secara nyata keluh kesah yang dirasakan oleh massa. Maka dengan strategi ini kita pun akan menjadi lebih paham dan memaknai perjuangan ini sebagai masalah bersama, dan perlu juga dituntaskan bersama-sama"

Mendengar penjelasan dari Ivan, Vey dan Rey mulai paham kemana maksud dari strategi live in ini. Dan juga, para kader KIMBERLI yang lain menjadi paham akan esensi dan substansi dari strategi itu. Bale sebagai orang yang menginisiasi implementasi strategi ini segera mengusulkan kepada Bursh agar dilakukan pembagian teritorial penggalangan massa. Ia menyarankan agar setiap kader senior dipisah dan ditugaskan membimbing beberapa kader muda. Ia juga berpesan agar strategi agitasi lewat poster dan sosial media tetap dilakukan selagi live in pun  berjalan.

Mendengar hal itu, respon cepat langsung dilakukan oleh Bursh. Ia mempercayakan urusan pembagian terotorial kepada Ical selaku Sekjen KIMBERLI. Ical pun segera membuka laptopnya, sambil sesekali melihat data kader, ia mulai mengetikannya pada laptop. Pembagian ia lakukan sesuai instruksi dari Bursh. Ical membaginya lewat kategori angkatan mahasiswa juga alumni. Kurang lebih susunannya begini:

Tingkat 1: Ical, Rey, Vey, Bey, Dul, Iam

Tingkat 2: Dede, Egi, Hito, Kiky, Anjar

Tingkat 3: Iman, Mou, Iam, Babe, Roy, Apik

Tingkat 4: Bale, Izal, Ivan, Setia, Idan, Esa

Alumni   : Bursh, Yai Izan, Wahyu

Setelah dicetak dan ditandatangani oleh Bursh. Surat keputusan pembagian wilayah teritorial Nomor 001/SK/PWLI.KB/IX/MMIX segera dibagikan kepada para kader.

Melihat SK tersebut, para kader nampak menerima saja apa yang sudah mereka dapatkan. Kecuali Izal yang sedikit ngomel beberapa saat

"Enak banget yah si Ical dapet tingkat 1 yang masih pada gemesin, konspirasi nih!" Ujar Izal ketus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun