Perasaan saya yang ada kala itu antara lucu, miris dan geli bercampur aduk menjadi satu. Ingin marah tapi saya bukan siapa-siapanya. Bibi dan kakeknya pun nampak tidak begitu peduli dengan yang anak itu lakukan.
Saya hanya berpikir mengapa kondisi ini jamak saya temui dan mengapa rata-rata anak sepertinya sangat tau betul dengan lagu-lagu cinta. Apakah fenomena ini menggambarkan sudah lazimnya romantisme dilakukan oleh anak?
Saya kira hal itu sangat keliru jika pandangan publik mengiyakannya. Tumbuh kembang anak, apalagi masih usia sekolah dasar harusnya diisi dengan pengetahuan dan kegiatan yang lebih berfaedah di banding menyanyikan lagu cinta. Itu boleh saja, tapi saat usia ini saya rasa belum waktunya.
Lagipula, bagi saya lebih baik jika tahu anak suka menyanyi, kita perlu mengarahkannya pada tema yang layak baginya. Apakah itu tentang persahabatan, lingkungan, atau lagu yang mengandung banyak unsur moral dan pembelajaran. Bukan malah membiarkan ia menyanyi semaunya, dengan lagu romantis, apalagi dengan lirik percintaan yang sarat konflik, intrik dan air mata.