Mohon tunggu...
Rahman Wahid
Rahman Wahid Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menggapai cita dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Babad Ikhwan Mistis: Rekonsiliasi Seksi yang Sarat Sensasi

7 Juni 2019   19:29 Diperbarui: 7 Juni 2019   19:45 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Pixabay/StockSnap

Melalui jalinan kerjasama yang terus digalakan oleh para humas ikhwan borjuis dan proletar akhirnya pertemuan untuk membicarakan perihal rekonsiliasi antara kedua kaum tersebut mencapai kesepakatan waktu dan tempat. Tidak lain waktunya adalah sore nanti dan selasar masjid tentu menjadi venue utama sebagai gelanggang pertemuan keduanya.

Persiapan terhadap pertemuan penting ini serius ditanggapi oleh keduanya. Hal ini terbukti dengan disusunnya kepanitian khusus untuk mengelola acara ini. kedua pihak sepakat dengan menunjuk Ivan dan Iman sebagai ketua dan wakil ketua pelaksana. Para suhu ikhwan mistis mempercayakan penyelenggaraan kepada para kader muda mereka. Terlebih untuk kepanitiaan lain semisal konsumsi, logistik, dan pengisi acara mereka pun diberi kepercayaan untuk memilih anggotanya.

Dari proses rekrutmen yang singkat, Ivan dan Iman menemukan beberapa ikhwan kampus yang ternyata bisa di ajak kerjasama, dan malah mereka pun cukup tertarik untuk bergabung sebagai kader muda ikhwan mistis. Diantaranya yang berhasil digaet oleh Ivan adalah Mada, Syahri, Rey, Aung, Oman dan Usri. Disisi lain Iman tak ketinggalan mampu juga menggaet beberapa daun muda potensial seperti Ian, Daras, Dila, dan Hito.

Lewat diskusi singkat Ivan dan Iman kemudian memasukan mereka kepada divisi kepanitiaan rekonsiliasi yang akan diselenggarakan sore nanti. Tak tinggal diam, setelah para anggota baru tersebut sudah mendapatkan jobdesknya masing-masing mereka langsung tancap gas menuntaskan amanahnya. Salah satu yang cukup sibuk adalah Mada dan Ian, mereka diamanahi sebagai humas yang tentunya perlu menginfokan pertmuan ini kepada setiap kader senior ikhwan mistis, bahkan mereka juga perlu berkoordinasi dengan satpam kampus bilamana nanti terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam pertemuan.

Berbeda dengan Rey, ia bertugas sebagai keamanan dan ia merasa tak enak hati dengan posisinya itu. Ia dihantui oleh perasaan cemas akan pertemuan nanti, ia banyak menghayalkan bagaimana jika nanti terjadi baku hantam diantara kedua kubu apabila tidak menemukan kata mufakat. Belum lagi pikiran mengenai SOP keamanan lokasi yang jelas pikirnya perlu disterilisasi dari berbagai ancaman, terkait perlukah dipersiapkan kawat berduri, gas air mata, dan water canon pada acara nanti.

Melihat rona wajah Rey yang tampak pucat pasi Iman kemudian datang menghampirinya

"Rey, kenapa kamu pucat begitu?"

"Iya nih man, saya kan kebagian jadi keamanan, tapi saya was-was soal keamanan nanti sore" Jawab Rey parau.

"Halah tenang aja Rey, acara sore nanti mah bakal selow ko" Iman coba menenangkan.

"Yakin nih, saya takutnya nanti ada chaos"

"Wah nggak lah, gua sih pede aja kalo pertemuan nanti sore mah gabakal chaos tapi yang ada mah bakal rhaos!" Gumam Iman sambil terkekeh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun