Mohon tunggu...
Rahman Faisal Hasibuan
Rahman Faisal Hasibuan Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Laki laki

Rahman Faisal Hasibuan Lahir di Bekasi tahun 1987

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pemuda Pelestari Taman

19 November 2019   18:11 Diperbarui: 19 November 2019   18:14 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PEMUDA PELESTARI TAMAN

Sebuah aksi bermodal Nekat 

"Brakk..!" layar monitor laptop tua yang sedang dipakai mengetik itu copot dan jatuh terlentang di meja. Untung layarnya masih menyala. Frame yang menjepit LCD monitor juga terlihat menganga. Ical, pemuda yang baru sempat mengetik sebaris kata di keyboard tersenyum kecut memandang laptop tua yang sepertinya susah diajak bekerja sama. Diujung senyumnya, ia berdiri mengambil sebuah kotak speaker tua, sebagai tempat bersandar layar monitor itu agar berdiri tegak kembali. Dan kemudian mulai serius mengetik lagi.

Malam itu, ketika Laptop tua andalannya ini terbelah, ia baru sempat mengetik sebaris kata; "Kepada Yth. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga". Ya, pemuda ini sedang mengetik surat undangan untuk Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bekasi untuk menghadiri diskusi publik yang akan digelar tanggal 23 November 2019 di Taman Cut Meutia, Bekasi Timur. Bukan mengetik proposal bantuan anggaran. Sebuah permintaan sederhana. 

Sejak awal November 2019 lalu, Ical bersama M. Muklis, Putra Persada dan Inoz Afriliansyah menggagas pembentukan Pemuda Peduli Taman. Niatnya; Mengembalikan fungsi taman! Menurut mereka, terdapat puluhan taman di Kota Patriot ini yang tidak layak lagi disebut sebagai taman. "Taman harus bisa menghadirkan keindahan, keceriaan dan hiburan bagi warga sekitar," Jelas Ical. "Keberadaan Pemuda Peduli Taman diharapkan bisa sebagai pelopor untuk menjadikan taman sebagai ruang terbuka hijau yang bersahaja, sebagai alternatif wisata lokal dan sebagai wadah kegiatan sosial, seni dan budaya," sambungnya.     

Mewujudkan sebuah keinginan tidaklah semudah membalik telapak tangan. Sekelompok pemuda yang kesehariannya tak jauh dari kegiatan seni dan budaya ini harus memutar otak mencari jalan agar keindahan sebuah taman bisa menjadi bagian yang menyemarakkan kota ini. Masyarakat sekitar, warga yang melintas hingga pemuda dan anak-anak dapat menyaksikan keindahan dan keceriaan ketika bertumbuk pandang dengan tempat yang bernama Taman. 

Pemuda Peduli Taman mulai menggebrak. Sebagai langkah awal, di Taman Cut Meutia di Bekasi Timur, setiap malam minggu disegarkan dengan kegiatan seni dan diskusi. Tempat ini dipilih karena tak jauh dari 'base camp' mereka di Jl. Ir H Juanda Gang Karya Bhakti No. 9 Rt05/01 kelurahan Margahayu, Bekasi Timur. Dibantu Karang Taruna setempat dan beberapa komunitas seni Kota Bekasi, Taman yang sempat dikenal sebagai lokasi mangkal PSK, LGBT hingga pengedar narkoba mulai berubah aura. "Kita jadikan Taman Cut Meutia sebagai langkah awal untuk acuan kegiatan taman lainnya yang ada di Kota Bekasi agar tak lagi terlihat suram," jelas Ical. 

Pada tahap awal, kegiatan ini langsung menggema. Beberapa komunitas musik dengan sukarela menawarkan diri untuk tampil dan menghibur. Mereka datang dan menggotong peralatan sendiri. Walau berat, mereka tetap tersenyum. Bahagia bisa berpartisipasi. Bahagia bisa menghibur warga. Selain komunitas musik, Pemuda Peduli Taman juga berencana menghadirkan komunitas lukis, komunitas teater dan komunitas fotografi ikut meramaikan taman ini. 

Dua kali pagelaran yang digagas sudah menghasilkan makna. Walau jerih mereka harus bermodal kopi sendiri, merentang kabel, menata panggung sederhana hingga mengangkat beragam peralatan yang tak terbilang ringan. Sebagai media pembelajaran, kegiatan ini juga diselingi diskusi sebagai sosialisasi tentang fungsi taman yang sebenarnya.

Setiap orang pasti berharap sempurna. Bagi Pemuda Peduli Taman, keterbatasan fasilitas, pandangan negatif serta ketidak-pedulian berbagai pihak bukanlah penghalang untuk terus berbuat, menyemarakkan kampungnya melalui taman-taman yang terserak banyak di Kota Bekasi. Sebuah aksi nyata sekelompok pemuda yang hanya bermodal nekat!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun