Mohon tunggu...
Rahman Arifin
Rahman Arifin Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 1 CILIMUS

Anggota Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB). Sedang belajar menulis yang bermanfaat bagi semuanya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Permainan Tradisional Dagongan

15 November 2022   04:30 Diperbarui: 15 November 2022   05:01 2164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PERMAINAN TRADISIONAL DAGONGAN

Dalam Rangka HUT PGRI Ke 77 Kecamatan Cilimus

 

Masih dalam rangka HUT PGRI ke 77 Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan, Hari Senin tanggal 14 November 2022 mengadakan lomba permainan tradisional Dagongan.

Dalam rangka memelihara nilai-nilai tradisional dan mempererat tali silaturahmi serta meningkatkan kebugaran anggotanya, PGRI Kecamatan Cilimus mengadakan permainan Dagongan antar ranting. Yang diikuti oleh 13 ranting.

Tidak semua orang mengenal permainan ini. Diperkirakan permainan ini berasal dari Minahasa Sulawesi Utara. Namun sebenarnya permainan ini ada disetiap wilayah dengan nama yang berbeda-beda. Di daerah Pasundan Dagongan identik dengan permainan saling mendorong bambu, sementara di Maluku ada permainan Bambu Gila.

Bambu Dagongan (Dokpri)
Bambu Dagongan (Dokpri)

Selintas permainan ini mirip dengan tarik tambang, hanya alat yang digunakan berupa batang bambu ukuran 10 meter. Bedanya tarik tambang dengan dagongan yaitu, kalau tarik tambang saling menarik tambang kalau dagongan saling mendorong bambu..

Terdiri dari 2 tim yang saling berhadapan. Masing-masing tim terdiri dari 5 orang pemain. Masing-masing pemain bertugas mendorong bambo ke arah lawan, sehingga terjadi saling dorong diantara pihak yang berseberangan. Tim yang menang adalah tim yang berhasil mendorong lawannya ke belakang garis yang sudah ditentukan. Tim yang berhasil mendorong dua kali pihak lawan dinyatakan sebagai pemenang.

Permainan ini kelihatannya sederhana dan gampang tetapi memerlukan teknik tersendiri bukan hanya kekuatan otot saja.

Melihat penampilan peserta memang kadang menggelikan, ya hiburan dan olah raga namuanya juga. Ada tim yang pamer ukuran otot biar ditakuti lawan, ada juga tim yang kalem dan santun. Ternyata tim yang ototnya besar tidak menjamin menjadi pemenang. Tim kalem santun dengan teknik tinggi mendominasi permainan.

Salut untuk semua tim yang sudah ikut bertanding. Ada nilai kepahlawanan, perjuangan, kerja keras, kesabaran, teknik strategi, dan hiburan dan olah raga dalam permainan ini.

Perlu diingat permainan ini merupakan permainan tradisional yang perlu dilestarikan sebagai aset budaya nasional. Dalam laman Warisan Budaya Kemdikbud, Dagongan yang berasal dari Minahasa Sulawesi Utara disetujui sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada tanggal 1 Januari 2010.

Permainan ini perlu disosialisasikan secara terus menerus baik ke sekolah sekolah ataupun instansi pemerintah dan swasta. Permainan ini cocok untuk semua kalangan mulai dari anak-anak sampai dewasa.

Selamat Ulang tahun PGRI ke 77. Bravo PGRI Cilimus yang sudah berhasil mengangkat dan menyelenggarakan permainan ini sehinga Dagongan lebih dikenal di kalangan guru-guru. (RAF)

Kuningan, 14 November 2022

Tim Dagongan SMPN 1 Cilimus (Dokpri)
Tim Dagongan SMPN 1 Cilimus (Dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun