Mohon tunggu...
rahman alfarisi
rahman alfarisi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pebisnis dan Trainer

Selanjutnya

Tutup

Money

Temukan Tipping Point Anda

21 Juni 2021   11:56 Diperbarui: 21 Juni 2021   12:33 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Bagaimana jika Apple telah mengumumkan bahwa perusahaan Apple akan mengeluarkan produk terbarunya? Pasti sebagian orang rela mengantri untuk menunggu produk yang akan diluncurkan tersebut. Apa yang menyebabkan Apple mampu mengubah tatanan dunia hingga sebegitu menarik? Begini, menurut Geoffrey Moore penulis buku Crossing the Chasm Ia mengembangkan gagasan everett M Rogers pada prinsipnya ke pemasaran produk teknologi tinggi, tetapi beliau menyimpulkan bahwa penyebaran gagasan ide itu lebih banyak ketimbang inovasi. Dalam hukum itu dijelaskan bahwa populasi Kita dibagi menjadi lima segmen yaitu. Inovator, pelopor, mayoritas dini, mayoritas lambat dan kaum kolot. 

Inovator hanya ada sekitar 2,5% saja. Pelopor 13,5%, mayoritas dini 34%, mayoritas lambat 34%, kaum kolot 16%. Dipihak inovator Mereka adalah orang-orang yang dengan cepat mengelola informasi dan menjadikannya sebuah gagasan atau ide. Tipe pelopor juga hampir sama, namun bedanya adalah inovator jauh lebih unggul ketimbang lawannya. Mayoritas dini dan lambat mempunyai prinsip berbeda, Ia hanya akan bergerak ketika ada salah seorang temannya yang sukses di suatu bisnis. 

Lucunya mereka sangat terlambat mengelola informasi itu, dan bergerak ketika ada contoh yang real di depan mata. Alih-alih tipe ini memprihatinkan namun jauh lebih buruk lagi adalah tipe kaum kolot. Merka sudah jelas-jelas diberikan peluang, namun menolaknya dan kekeh terhadap mindsetnya yang keliru itu. Secara tidak langsung Mereka membenarkan bahwa hidup dalam kemiskinan adalah hal yang paling nyaman. 

Inilah yang dilakukan seorang Jack Ma saat menemukan tipping pointnya ketika informasi internet yang didengar, Ia gagas sedemikian rupa hingga akhirnya berhasil membawa Alibaba menuju puncak karirnya. Padahal Ia hanya berlatarbelakang seorang guru pada saat itu. Namun sebuah ide dan gagasan baru tentang informasi tersebut Ia proses dan telaah secara mendalam. Mayoritas orang hanya ada dibagian terbesar dari segmen yang disimpulkan. Mereka menganggap informasi ini biasa-biasa saja. 

Tapi Jack menemukan tipping pointnya ketika Ia secara konsisten mencoba hal-hal yang sulit dan tidak menyerah. Ia ditinggal oleh investor, ditipu, hampir diciderai ketika berkunjung di Amerika dan bermacam-macam tantangan yang Ia hadapi. Namun kegigihannya mengantarkan Ia berada pada tempat terpenting dalam hidupnya dan melesat jauh kedepan dari pesaingnya. 

Kita menemukan beribu informasi tentang peluang. Baik bisnis, karir, bahkan pengembangan diri. Namun informasi itu hanya dilihat sebagai bahan lelucon yang ditakdirkan untuk menghibur diri.

 Anehnya ketika salah seorang teman mengambil peluang tersebut dan Ia sabar hingga menemukan tipping pointnya, Anda merasa tertinggal dari teman Anda. Ia mampu mengelola informasi yang didapat dan digagas menjadi sebuah ide, serta sabar dan tabah dalam mengerjakannya. Teman Anda itulah inovator sesungguhnya.

Yang lebih buruk adalah Anda merasa terburu-buru ingin mengejar prestasi yang didapat darinya. Anda adalah tipe mayoritas dini yang harus melihat contoh nyata untuk membenarkan pesimisme Anda. Mayoritas dini bukan inovator yang ulung. Mayoritas dini hanyalah orang-orang yang nyaman dengan keadaannya yang mungkin tidak lebih baik. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun