Mohon tunggu...
Rahmayanti Marpaung
Rahmayanti Marpaung Mohon Tunggu... Lainnya - Saya dari universitas islam negri sumatera utara

Perbankan syariah

Selanjutnya

Tutup

Money

Strategi Perbankan Syariah Menghadapi Ancaman Covid

14 Agustus 2020   20:54 Diperbarui: 14 Agustus 2020   20:52 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

strategi perbankan syariah menghadapi ancaman covid-19.

Oleh : Rahmayanti ( 0503173303 )

Covid-19 yang hadir diakhir tahun 2019 hingga sekarang sudah menjadi momok menakutkan bagi seluruh orang didunia, berawal dari kota wuhan china hingga tersebar kepelosok pelosok daerah diberbagai negri didunia, covid-19 ini sudah sangat merugikan terutama kepada orang-orang yang sudah terjangkit bahkan sampai kehilangan nyawanya.

Bukan hanya terjangkit kepada manusia efek dari virus ini juga berefek buruk bagi sektor perekonomia dunia . Hadirnya Covid-19 ini mengakibatkan penurunan terhadap pertumbuhan di perbankan syariah yang sudah merata kepenjuru negri. Covid-19 menyebabkan diberlakukannya PSBB (Pembatasan  Sosial Berskala Besar) di berbagai kota besar agar mengurangi penyebaran virus ini. akibatnya banyak seperti kantor, pabrik maupun toko tidak beroperasi sementara waktu.

Paket stimulas senilai Rp. 405 triliun telah dikelurkan pemerintah untuk mengatsi dampak terhadap penyebaran virus ini. OJK juga menerbitkan POJK No. 11/POJK.03/2020 untuk memberikan relaksasi terhadap nasabah perbankan, termasuk perbankan syariah didalamnya yaitu kemudahan proses restructuring dan rescheduling untuk nasabah yang terkena dampak penyebaran virus corona, khususnya nasabah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) ataupun non-UMKM yang memiliki pembiayaan dibawah Rp 10 miliar yang berlaku 1  kedepan tergantung kebijakan dari masing-masing bank syariah. Khususnya nasabah yang berkaitan langsung dengan sektor pariwisata, transportasi, perhotelan, perdagangan, pengolahan dan pertambangan.

Perbankan Syariah diharapkan bisa memberikan solusi terbaik terhadap para nasabah, seperti restrukturisasi, penambahan jangka waktu pembiayaan, ataupun memberikan masa tenggang 3-6 bulan kedepan. jadi nasabah yang terkena dampak virus ini dapat merasakan kehadiran bank syariah sebagai solusi dari krisis perekonomian.

Penyebaran virus ini dapat dijadikan sebagai kesempatan perbankan syariah untuk membenahi khususnya di aspek layanan digital. Karena pembayaran digital dapat memudahkan nasabah untuk melakukan seluruh transaksi  dalam satu aplikasi.

Perbankan Syariah bisa menjadikan wabah virus ini sebagai kesempatan untuk pembiayaan di sektor kesehatan. dimana sektor tersebut meliputi alat kesehatan contohnya: masker, vaksin, ranjang rumah sakit,alat tes, ventilator rumah sakit dan alat alat rumah sakit lainnya. Selain membantu petugas medis alat alat kesehatan ini juga bisa menahan penyebaran virus covid-19. jadi sudah waktunya perbankan syariah meningkatkan kembali strategi dan mengubah budgeting mereka. sehingga dapat mengatasi hal hal yang tidak diingakan di kemudian hari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun