Mohon tunggu...
Rahma Imani
Rahma Imani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo semuanya, selamat datang. Terima kasih sudah berkunjung ke profile saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Overthinking di Masa Pandemi: Penyebab dan Bagaimana Cara Menghindarinya

28 September 2021   12:20 Diperbarui: 28 September 2021   12:27 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi covid 19 saat ini sudah membawa banyak dampak negatif bagi masyarakat. Kita diharuskan untuk beradaptasi di lingkungan asing dan mengubah keseharian kita yang lama agar kita tetap bisa bertahan hidup. Keadaan seperti ini mengakibatkan timbulnya pikiran pikiran tidak baik dan menyebabkan overthinking.

Istilah "Overthink" didefinisikan sebagai tindakan menggunakan pikiran untuk berpikir terlalu banyak tentang sesuatu; atau menghabiskan terlalu banyak waktu untuk memikirkan atau menganalisis sesuatu (Merriam-Webster, 2020).

Berdasarkan hasil screening yang dilakukan terhadap kekhawatiran selama hidup, lebih dari setengah partisipan memilih karir dan masa depan sebagai kekhawatiran terbesarnya. Masyarakat selalu bertanya tanya mengenai karir dan masa depannya apalagi pada masa pandemi yang sangat tidak tertebak saat ini. Pandemi yang saat ini masih menjadi permasalahan kita bersama tak elak memunculkan banyak sekali pikiran negatif dan juga overthinking.

Peristiwa ini juga menimpa remaja remaja yang masih berada di bangku sekolah. Pandemi covid-19 sudah banyak menimbulkan overthinking dan kecemasan di kalangan anak muda. Walaupun banyak siswa siswi yang dapat mengatasi rasa cemas mereka, namun tidak sedikit pula yang masih belum bisa mengatasi kecemasan mereka.

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab dari terjadinya kecemasan pada remaja pada saat pandemic covid-19 ini. Salah satu faktor penyebab dari terjadinya kecemasan pada remaja adalah karena kurangnya informasi yang didapat (Fitria & Ifdil, 2020; Suwandi & Malinti, 2020; Yulianti & Sari, 2020; Puspita et. al,2021; Ilahi et. al,2021; Mahfud & Gumantan, 2020). Selain itu, informasi palsu (hoax) juga turut menyumbang peran penting sebagai faktor penyebab terjadinya kecemasan. Berita-berita terkait covid-19 yang dengan cepat beredar di media sosial (infomedik) kebanyakan bersifat negatif yang menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran (Ari Pamungkas, 2020; Fitria & Ifdil, 2020; Suwandi & Malinti, 2020; Puspita et. al, 2021; Yulianti & Sari, 2020; Pratiwi & Sukarta, 2020; Wahyuni et. al, 2020; Mahfud & Gumantan, 2020).

Seseorang yang banyak menguras tenaga otaknya untuk memikirkan secara berlebihan suatu hal, ternyata telah mengganggu kelancaran kinerja fungsi kognitif otak. Ketika otak anda seharusnya mampu untuk berpikir rasional untuk menyusun sebuah perencanaan, hanya karena overthinking yang destruktif malah membuat anda tidak maksimal lagi untuk mengulang hal sama dalam berkonsentrasi. Anda pun jadi enggan berpikir lebih keras untuk merencanakan suatu hal karena anda telah menganggap bahwa hal tersebut hanya akan menghabiskan waktu dan membuat anda lelah saja.

Lalu bagaimana caranya agar kita tidak overthinking? Setiap manusia memiliki yang namanya pikiran otomatis (automatic thoughts) yang perlu dikelola karena dapat memengaruhi emosi dan tingkah laku. Automatic thoughts ada yang positif dan negatif namun memang lebih condong ke pemikiran yang dilebih lebihkan dan menyedihkan, sehingga mendorong perbuatan negatif. Pikiran negatif tersebutlah yang akan memanipulasi akal sehat manusia sehingga terjadi overthinking. Jadi, kita harus bisa mengontrol automatic thoughts kita agar bisa condong ke sisi positif sehingga terhindar dari pikiran pikiran yang berlebihan yang belum tentu terjadi. Anda juga bisa membuat target target yang ingin anda capai pada masa depan dan pilah pilah cara mana yang paling rasional untuk anda.

Daftar Pusaka : 

Fitria, Linda; Febriyanti, Erna; Amynarti, Dhini; Jovana, Devra; Dinda, Astrid; Maya, Irma; Pamungkas, Ari; Yulianti, Syami; Mega, Aulia; Regina, Gheralyn; Wahyuni, Indri; Rezki, Wilda; Mahfud, I. S. A. (2021). Kecemasan Remaja Pada Masa Pandemi COVID 19. 3, 483--492.

Pei Eng, Ch'ng; Yee Ming, Chew; Siak Peng, Cheng; Abdullah, M. H. R. . (2020). Think + Think + ... Think = Overthinking. 1(Teaching and Learning in Higher Education), 7.

Sofia, L., Ramadhani, A., Putri, E. T., & Nor, A. (2020). Mengelola Overthinking untuk Meraih Kebermaknaan Hidup. PLAKAT (Pelayanan Kepada Masyarakat), 2(2), 118. https://doi.org/10.30872/plakat.v2i2.4969

Widia, R. (2020). You Are Overthinking!: Pada Dasarnya, Semua Akan Baik-baik Saja. Anak Hebat Indonesia.

Nama : Rahma Imani

NIM : 202110230311548

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun