Tentang Mimpi, Ulasan Singkat Novel Dallergut : Toko Penjual Mimpi

Siapa yang gak pernah bermimpi? Mungkin cuma bayi yang baru lahir yang gak pernah bermimpi. Buku berjudul Dallergut: Toko Penjual Mimpi berbaik hati mendefinisikan mimpi kepada kita, bukan hanya sebatas bunga tidur, tapi juga tentang kenangan, impian, dan motivasi hidup yang kita jalani saat ini.

Buku ini merupakan sebuah karya fiksi berupa novel yang ditulis oleh sastrawan Korea Lee Miye yang berkat Penerbit Baca, karya ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Dwita Rizqi. Saat ini budaya Korea memang banyak ditemui di Indonesia, tidak hanya budaya K-Pop, K-Drama, tapi juga novel-novel yang sarat akan nilai kehidupan. Mulai dari genre rommance, thriller, slice of life, sampai fantasi banyak diangkat oleh sastrawan Korea dan digemari oleh pencinta buku di Indonesia.

Novel ini memang kisah fantasi yang unik. Meski terkadang kisah fantasi, ceritanya tak bisa kita temui dalam kehidupan sehari-hari, tetapi banyak inti sari kehidupan yang bisa kita renungi melalui novel ini. Mimpi kadang terkesan kekanak-kanakan, tapi novel ini dapat dibaca oleh semua usia, dan relate dengan kehidupan kita. Kisah cinta, pengembangan karakter, kenangan, keresahan, bahkan bagaimana kehidupan bermasyarakat dituliskan dalam lembaran novel berjumlah 290 halaman ini. Kisah-kisah yang mewarnai gelap terang hidup ini dituliskan oleh penulis novel dengan apik. Kisah fantasi yang justru menceritakan lika-liku hidup manusia zaman ini, anak muda yang berproses untuk jadi lebih baik melalui toko penjual mimpi.

Novel ini bercerita tentang kisah kehidupan di Dallergut, sebuah toko yang menjual berbagai jenis mimpi. Jalan cerita dibawakan mengikuti kisah hidup seorang anak muda bernama Penny yang memiliki kepribadian yang kompleks sehingga relate dengan kita yang terus melangkah dengan beragam emosi dan sifatnya yang ceroboh, ramah, mudah penasaran, dan sangat ingin tahu akan banyak hal. Dia menjadikan pengalamannya sebagai pembelajaran untuk hari-hari selanjutnya.

Selain Penny, ada pula tokoh Dellergut, yang tidak lain adalah pemilik toko mimpi yang sangat populer. Dellergut merupakan seseorang yang peka dan bijaksana. Pengalamannya selama bertahun-tahun menjual mimpi menjadikannya seseorang yang dapat diandalkan dan selalu memiliki jawaban atas banyak keresahan. Ada satu ucapan Dellergut yang sering diulang kepada Penny yang ingin tahu banyak hal.

Kamu pasti paham kalau sudah menjalankan toko selama diriku

Kutipan itu memang tak menjawab langsung pertanyaan, apalagi menghilangkan rasa penasaran. Tapi itulah Dellergut, juga kisah hidupnya. Bahwa jawaban diperoleh dari pengalaman.

Ada satu kisah di awal buku yang menarik perhatian. Di awal novel Dallergut: Toko Penjual Mimpi ini membahas tentang asal usul mimpi. Tentang waktu, masa lalu, masa depan, dan masa kini. Yang mana dalam tiap masa kita memerlukan mimpi agar hidup tetap seimbang. Ini menjadi awal yang menarik, menimbulkan rasa penasaran kita tentang mimpi. Membuat kita juga penasaran tentang apa sebenarnya cerita dalam novel ini.

Banyak jenis mimpi yang ditawarkan di toko Dellergut. Ya, layaknya mimpi kita yang beragam, bahkan tak terduga.

Jeong Ah merupakan seseorang yang memiliki kisah percintaan indah lewat mimpi. Perempuan ini menjadikan mimpi sebagai bagian dari alam bawah sadarnya yang mampu memberikan harapan pada kisah cintanya di dunia nyata.

Narim seorang penulis naskah. Ia tidak ingin tahu masa depan terlebih dahulu. Uniknya, kisah Narim ini ada di bab "mimpi pertanda", mimpi yang memberikan tanda-tanda akan menjadi apa seseorang di masa depan. Rasa dejavu singkat yang menjadi jalan keluar dari kebingungan dan keputusannya.