Mohon tunggu...
Rahmah Hanifah
Rahmah Hanifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - universitas gadjah mada

saya menyukai bidang olahraga karena jika menyukainya saya tidak sanggup

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mengenal Pokdakan Buana Mina di Dewi Kaji

23 September 2022   11:00 Diperbarui: 23 September 2022   12:19 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dewi Kaji adalah singkatan dari Desa Wisata Kadisoro Nyawiji yang merupakan desa wisata yang bergerak pada bidang perikanan terutama komoditas ikan hias air tawar. Desa ini menjadi sorotan karena sebagian besar masyarakat setempat memelihara dan membudidayakan ikan hias. Desa Wisata Kadisoro terletak di Dusun Kadisoro, Desa Gilangharjo, Kec. Pandak, Kab. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasinya tidak jauh dari pusat Kota Bantul hanya menempuh jarak sekitar 4 km. Terdapat pula Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) yang menjadi wadah bagi para pembudidaya ikan hias di Kadisoro dengan nama Buana Mina.

Pokdakan Buana Mina berdiri pada tanggal 18 Juli 2003 yang diketuai oleh Er Johan Purna Widada dan Stephanus Kriswanto. Buana Mina berasal dari kata “Buana” yang artinya dunia dan “Mina” artinya ikan. Buana Mina memiliki visi yaitu membuat peluang usaha semakin berkembang dengan memanfaatkan daya alam dan sumber daya manusia di wilayah Dusun Kadisoro. Sedangkan misi yang dibawa adalah untuk mempersatukan penghobi, pebisnis ikan hias, dan pembudidaya untuk bersama meningkatkan, mengembangkan pengetahuan, serta teknologi dalam industri budidaya perikanan di wilayah pedesaan. Pokdakan Buana Mina memiliki anggota sekitar 20 orang. 

Salah satu anggota pokdakan adalah Pak Kriswanto, beliau fokus pada pembesaran dan pemasaran ikan hias yang telah dilakukan selama hampir 20 tahun sehingga luasnya lahan budidaya meliputi kolam dan akuarium menjadi fasilitas utama untuk menerima berbagai macam ikan hias yang masuk. Suplai ikan hias berasal dari berbagai macam di antaranya petani lokal yang termasuk anggota Pokdakan, petani non anggota Pokdakan, pembelian ikan dari luar kota, dan pembelian dari luar pulau. 

Total jumlah akuarium yang digunakan sebanyak 99 buah, bak GRC sebanyak 100 bak, dan kolam budidaya sebanyak 123 kolam. Besarnya jumlah akuarium dan kolam menandakan bahwa usaha budidaya ikan hias di Pak Kriswanto cukup besar untuk menampung berbagai jenis ikan hias. Ikan hias yang terjual beragam jenis dan harganya dari jenis ikan molly, platy, guppy, discus, channa, peacock bass, arwana, oscar, kaviat, sapu-sapu, koi, komet, lele albino, gurame padang, dan lain-lain. 

Akhir-akhir ini ikan hias menjadi salah satu komoditas yang ramai di kalangan masyarakat umum. Pasalnya dua tahun terakhir ini peminat ikan hias meningkat dikarenakan pandemi covid-19 yang mengharuskan seluruh manusia didunia work from home (WFH) sehingga tidak sedikit orang-orang mencari kesibukan lain dan melakukan hobinya untuk melepas penat karena tidak dapat keluar rumah dengan bebas. Salah satunya adalah memelihara ikan hias dengan bentuk, warna, dan motifnya yang indah menjadi nilai estetika sendiri bagi ikan tersebut. 

Banyaknya peminat ikan hias menjadi peluang bagi pelaku usaha yang bergerak di bidang ikan hias baik itu pembenihan, pembesaran, maupun pemasaran. 

Begitu pula di Buana Mina yang merupakan salah satu supplier ikan hias terbesar di daerah DIY maka permintaan ikan hias terus bertambah bahkan sering mengalami kehabisan stok. 

Permintaan ikan hias beragam mulai dari jenis ikan guppy, molly, platy, sword tail, discus, sapu-sapu, maupun ikan predator. Ikan predator bermacam-macam jenisnya mulai dari arwana, oscar, channa, peacock bass, palmas, jewel cichlid, dan lain-lain. Tren ikan hias selama kurun dua tahun terakhir ini adalah ikan predator dengan jenis channa. Ikan channa sendiri memiliki beberapa jenis diantaranya channa maru yellow sentarum, channa maru red sentarum, channa pulchra, channa asiatica, channa andrao, channa stewartii, channa auranti, channa striata, dan jenis-jenis lainnya. 

Akhir-akhir ini ikan channa auranti menjadi sorotan dari pada jenis channa yang lain, permintaan akan jenis channa auranti meningkat karena nilai estetika yang dimiliki ikan tersebut. Channa memiliki banyak peminat karena perawatannya yang mudah, harga terjangkau, wadah pemeliharaan sederhana, warna yang variatif, dan mudah dijinakkan. 

Perawatan ikan hias yang cenderung mudah dan total biaya produksi yang terjangkau menjadikan budidaya ikan hias sebagai peluang usaha bagi masyarakat. Umumnya, pembudidaya pemula memulai usaha dengan membudidayakan jenis ikan livebearer yaitu jenis ikan yang memiliki intensitas perkembangbiakan yang cepat seperti jenis ikan molly, guppy, dan platy. Jenis ikan tersebut mampu memijah secara alami dan massal sehingga cukup ditempatkan pada kolam dengan kondisi air yang baik dan ketersediaan pakan yang cukup maka ikan akan berkembangbiak sendiri. 

Sebagaimana di Kadisoro, sebagian besar masyarakat juga membudidayakan jenis ikan livebearer, kemudian dipasarkan di lokasi pemasaran Pak Kriswanto. Hal ini menguntungkan kedua belah pihak karena pembudidaya mampu memasarkan produknya sementara pihak pemasaran mendapatkan produk dari petani lokal yang kualitasnya dapat dijamin. Oleh karena itu, Kadisoro dinobatkan sebagai Dewi Kaji dengan pesona ikan hias. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun