Mohon tunggu...
Rahmah Salsabila
Rahmah Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Metode dalam Tradisi Ilmiah Islam

22 April 2021   12:10 Diperbarui: 22 April 2021   12:17 987
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Metode ilmiah adalah sebuah cara untuk bisa mengetahui objek-objek fisik dan non fisik sebagaimana adanya, kemudian memiliki sifat dasar, karakter,dan status ontologis yang berbeda, maka diperlukan metode yang berbeda. Dalam tradisi ilmiah islam, dikenal beberapa metode yaitu sebagai berikut :

Tajribi artinya eksperimen, yang berarti metode ilmiah untuk meneliti bidang-bidang empiris. metode tajribi juga harus mengikuti prosedur pengambilan keputusan atau kesimpulan bagi pengamatannya itu baik yang bersifat deduktif biasa disebut qiyas (analogi) pengambilan kesimpulan dari prinsip-prinsip umum menuju yang khusus, atau yang bersifat induktif disebut dalam tradisi Islam sebagai istiqra.

Dalam istilah, burhani berarti aktivitas berpikir dalam rangka menetapkan proposisi melalui metode penyimpulan. Dalam pengertian yang lebih umum, burhani dapat diartikan sebagai aktivitas berpikir untuk menetapkan suatu proposisi. Metode burhani adalah metode yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari premis-premis yang telah diketahui, sehingga menghasilkan kesimpulan, pengetahuan atau informasi baru, yang sebelumnya tidak atau belum diketahui.

Irfani dapat didefinisikan sebagai jenis pengetahuan tertinggi yang dihadirkan dalam kalbu melalui kasyf atau ilham. Ia adalah bagian epistemologi Islam yang identik dengan ilmu hudhuri, isyraqi atau intuitif. Pengetahuan irfani setidaknya diperoleh melalui tiga tahapan, (1) persiapan, (2) penerimaan, (3) pengungkapan, dengan lisan atau tulisan.

Bayani adalah metode pemikiran khas Arab yang didasarkan atas otoritasteks (nash), secara langsung atau tidak langsung, secara langsung artinya memahami teks sebagai pengetahuan jadi dan langsung mengaplikasikan tanpa perlu pemikiran, kemudian secara tidak langsung berarti memahami teks sebagai pengetahuan mentah sehinggaperlu tafsir dan penalaran. Tetapi bukan berarti akal manusia bisa bebas menentukan maknanya, tetap harus berdasarkan pada teks. Bayani merupakan telaah teks baik al-Qur'an maupun Hadits. Untuk mendapatkan pengetahuan dari teks metode bayani harus menempuh dua cara. Pertama, berpegang pada redaksi teks, dengan menggunakan kaidah bahasa Arab seperti nahw dan sharf. Kedua, berpegang pada makna teks dengan menggunakan logika, penalaran atau rasio sebagai sarana analisa.

Metode-metode diatas telah dibuktikan oleh ilmuwan-ilmuwan Muslim yang menunjukkan hasil luar biasa pada masanya dan yang telah menghantarkan kemajuan peradaban umat manusia. Maka metode-metode ini menjadi sebuah kewajiban bagi umat Muslim saat ini  untuk mengkaji, memahami dan mempraktekkan dalam keilmuwan.

Daftar Pustaka

Fiqh, D. I., & Jambi, I. S. T. S. (2014). [H. Junaidi, dkk: Metode Ilmiah dalam Islam]. 14, 173--186.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun