Mohon tunggu...
Rahmad Sugianto
Rahmad Sugianto Mohon Tunggu... -

Berikanlah hal terbaikmu, disisa - sisa akhir hidupmu, dengan karyamu, dengan tulisanmu, dan dengan amal ibadahmu. Gajah Mati Meninggalkan Gading, Guru Mati Meninggalkan Karya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Jam Tangan Konsisten Seorang Guru

19 Mei 2016   18:05 Diperbarui: 19 Mei 2016   18:40 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengklarifikasi pembicaraan bersama teman guru saat berbincang, menanyakan, Pak Jamnya kan Mati kenapa di Pakai terus??? Saya jawab demikian mengingat tulisan saya yang saya buat pada bulan November 2014.

Dear diary suatu kisah, seorang Guru telah diuji dengan gemerlapnya dunia usaha dan bisnis kerja yang menggiurkan. Berawal dari guru yang gajinya seperempat gaji UMR sekarang, yang hampir 2,7juta. Guru pun mulai bingung, dengan banyaknya pengeluaran yang mulai mengganggu pikirannya karena pemasukan tak sebanding dengan pengeluaran. Terlebih lagi seorang guru laki - laki yang begitu banyak tanggungjawab untuk menyelesaikan permasalahan keuangannya juga keluarganya.

Awal ketika seorang guru yang curhat kepada seorang temannya yang mungkin sekarang ia anggap sukses dengan penghasilan temannya rata2 sekitar 7jt per bulan. Sepersepuluh dari penghasilan si guru, ia pun mulai tertarik dengan penghasilan temannya yang begitu banyak. Penawaran yang diberikan kepada si guru pun mulai menggiurkan dan merubah mindsetnya yang sudah terbangun sejak setahun yang lalu. Posisi Team Leader dan penghasilan bisa mencapai 10jt per bulan untuknya jika ia mau bergabung dengan perusahaannya.

Seorang Guru pun mulai kebingungan dengan penawaran itu, 3 hari berturut2 mulai kebingungan. Tanpa sadar ia mulai melihat jam tangan yang selalu ia pakai, dia mulai berfikir jam tangan yang selalu ia pakai dari satu tahun yang lalu sampai sekarang adalah jam tangan yang kehabisan baterai dan mati/rusak. Tapi ia selalu memakai jam tangan itu, setiap diledek oleh orang lain ia selalu bilang bawah jam tangan ini beda, jam tangan ini adalah jam tangan konsisten. Dari kata - kata konsisten itulah guru pun menolak penawaran dari si temannya yang berpenghasilan 7jt perbulan dan posisi Leader serta penghasilan 10jt perbulan ia tolak demi kekonsistenan si guru menjadi guru.

Sebelum ia mulai putus asa ia mengingat saat ia susah susah payah meraihnya dulu, Saat ia mengeluh semuanya ia berfikir bahwa ia sekarang mulai bersyukur dengan apa yang ia punya sekarang. Saat ia mulai berpaling, ia ingat betapa indahnya dan bahagianya sekarang melihat muridnya senang atas tangannya. Saat ia mulai lelah, ia ingat betapa semangatnya muridnya untuk belajar dan mendapat nilai terbaik atas motivasinya si guru.

Walau Jam Tangan Mati itu Selalu mengingatnya pada KEKONSISTENAN si GURU agar Menjadi GURU yang terbaik sesuai cita-citanya dulu yang ia bangun dari SMP. GURU MATEMATIKA

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun