Mohon tunggu...
rahmad joko lusiyanto
rahmad joko lusiyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Amtenar

Menulis untuk keabadian

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kutukan Sumber Daya Alam yang Melimpah

13 Oktober 2021   20:03 Diperbarui: 13 Oktober 2021   20:11 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: unsplash.com/Artyom Korshunov

Akibatnya Kongo termasuk ke dalam salah satu dari negara termiskin di dunia dengan GDP perkapita hanya USD 550. Contoh lainnya adalah negara Argentina, dibalik prestasi dari sepak bolanya negara ini pun juga kaya akan sumber daya alamnya yaitu timbal, timah, biji besi, uranium, perak, tembaga dan lain sebagainya. 

Di sisi lain Argentina juga termasuk negara dengan krisis politik yang lumayan parah, bayangkan selama abad 20 Argentina telah mengalami 6 kali kudeta militer dan penggulingan paksa pemerintah. Tentunya ketidakstabilan politik ini membuat pengusaha dan investor takut untuk melakukan investasi ke negara-negara ini. 

Karena mereka khawatir akan keamanan dan perlindungan aset-aset mereka yang bisa saja akan terjadi nasionalisasi terhadap aset yang mereka miliki oleh pemimpin diktator. Akhirnya ekonomi argentina sangat memprihatinkan, sampai tingkat kemiskinan mencapai lebih dari 40% di tahun 2020.

Itulah beberapa faktor yang menyebabkan beberapa negara menjadi terpuruk secara ekonomi dibandingkan dengan negara yang sumber daya alamnya sedikit. Lalu, bagaimana caranya agar negara ini bebas dari kutukan sumber daya alam? berikut uraiannya.

1. Kontrak Lindungi Nilai

Dalam jangka pendek negara yang bergantung pada sumber daya alam itu bisa menggunakan kontrak lindung nilai di pasar komoditas yang isinya adalah kesepakatan dengan negara atau perusahaan pembeli untuk membeli sumber daya alam mereka di harga yang tetap di waktu yang sudah ditentukan. Melalui kontrak ini diharapkan para pengekspor sumber daya alam bisa melindungi ekonominya dari naik turunnya harga komoditas yang tidak stabil.

2. Aturan Ketat Investor

Diharapkan investor luar tidak hanya mengambil kekayaan alam saja, tetapi juga membawa manfaat jangka panjang untuk negara tersebut. Misalnya investor yang akan melakukan aktivitas pertambangan itu diwajibkan melakukan aktivitas pengolahan di dalam negeri dan dilarang mengekspor bahan mentah, dengan demikian produk yang dijual ekspor adalah barang jadi yang nilai produknya lebih stabil. 

Sementara bahan baku yang terserap berasal dari dalam negeri. Tenaga yang diperkerjakan juga orang lokal dan akan terjadi proses transfer ilmu dan teknologi untuk dipelajari oleh orang-orang lokal.

3. Kembangkan Sektor Ekonomi Lain

Bisa dengan mengembangkan sektor jasa, pariwisata, atau industri barang jadi. Jadinya kekuatan ekonomi negara tidak hanya bergantung di satu sektor saja. Agar semisal satu sektor sedang ambruk sektor lain masih sanggup untuk menopang perekonomian negara tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun