1. Â Â Tanpa Macul
Kaum milennials banyak yang enggan jadi petani karena profesinya yang berada di sawah dan beradu dengan lumpur. Dengan sistem hidroganik ini tidak perlu lagi mencangkul atau membajak sawah yang kaitannya dengan lumpur.Â
Dengan hidroganik proses dari penanaman sampai panen bisa lebih bersih, hanya membutuhkan media "cup" yang di dalamnya ditaruh campuran antara kompos dan arang. Kemudian di masukkan dalam media pelaron yang dialiri air dari kolam sebagai nutrisi.
2. Â Â Kesan Modern
Petani hidroganik memiliki kesan modern, apalagi jika konsep penanamannya didesain sedemikian rupa hingga terlihat cantik dan sedap dipandang oleh mata. Hebatnya, metode ini juga bisa digunakan untuk padi, sehingga dapat panen beras tanpa harus menanamnya di sawah.
Dengan sistem yang baik dan perawatan yang telaten maka sayuran yang dihasilkan akan berkualitas tinggi, banyak kok petani hidroganik yang sudah sukses dan menjadi suplier supermarket ternama dan hotel-hotel berbintang.
3. Â Â Lahan yang Flexibel
Pertanian metode hidroganik tidak mengharuskan dilakukan di sawah, di lahan terbatas seperti pekarangan rumah atau belakang rumah sudah dapat dilakukan. Yang dibutuhkan hanyalah peralatan dan perlengkapan sebagai media tanam untuk hidroganik.
BTW, siapapun dapat melakukan metode hidroganik ini, ibu rumah tangga yang ingin mencari kegiatan bisa membuatnya di rumah, sehingga ketika membutuhkan sayuran tinggal memetiknya, selain lebih segar, lebih sehat juga lebih ekonomis karena akan memangkas biaya belanja harian.
4. Â Â Organik dan Menyehatkan
Tanaman mendapatkan nutrisi dari pupuk kompos yang terdapat di media tanam, selain itu nutrisi juga diperoleh melalui kotoran ikan dari kolam yang disalurkan melalui pipa-pipa atau peralon. Inilah simbiosis mutualisme antara ikan dan tanaman, ikan mendapatkan makanan dari daun-daunan yang sudah layu sedangkan tanaman mendapatkan nutrisi dari kotoran ikan.
Media tanam berupa cup awalnya dilubangi, dan dibagian bawahnya diberi kain agar lebih mudah penyerapan air oleh tanaman. Kotoran-kotora ikan lama kelamaan juga akan menempel pada media tanam, kotoran inilah yang akan menjadi nutrisi bagi tanaman.
5. Â Â Modal
Ngomong-ngomong masalah pertanian hidroganik pasti butuh modal yang tidak sedikit, dan yaaa benar. Modalnya memang agak banyak, terutama untuk perlengkapan media tanam mulai dan pembuatan kolam, tapi dengan manajemen yang baik akan sangat cepat balik modal dalam kurun waktu 1 - 2 tahun. Untuk media tanamnya kurang lebih mampu bertahan hingga 10 - 12 tahun, tergantung dari perawatan yang dilakukan. Dengan total lahan 1/4 hektare, membutuhkan dana kurang lebih 10 juta rupiah. Modal yang cukup terjangkau bukan.
6. Â Â Panen Sayuran Sekaligus Ikan
Hidrogani merupakan gabungan dari budidaya ikan dan pertanian hidroponik, selain sayuran yang bisa di panen tentu ikan yang berada di bagian bawahnya juga dapat di panen. Umumnya ikan yang digunakan dalam sistem ini adalah ikan lele. Dipilihnya ikan lele karena sifat ikan yang "wantek" atau tidak mudah terserang penyakit, dan dari segi makanan juga sangat mudah.