Mohon tunggu...
Rahmadani Aidilfc
Rahmadani Aidilfc Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kita adalah Kesatuan Bukan Satu

3 Desember 2022   20:31 Diperbarui: 3 Desember 2022   21:23 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita sebagai warga Indonesia mestinya sudah menyadari bahwasannya negara kita terdiri dari berbagai unsur, yang didalamnya mengandung berbagai rasa dan perbedaan. Perbedaan ini dapat kita jadikan sebagai keunggulan atau hanya sebagai ancaman yang mengancam kesatuan dan persatuan, itu semua tergantung bagaimana cara kita menanggapinya. Adapun identetitas negara yaitu bahasa pemersatu yakni bahasa Indonesia, bendera merah putih, lagu kebangsaan Indonesia raya, semboyan bhineka tunggal Ika, dan masih banyak lagi.

Semuanya merupakan wujud dari identitas negara kita yang pastinya sudah diketahui oleh seluruh warga negara, namun terkadang banyak orang yang melupakan atau mungkin tidak tau cara menyikapi perbedaan-prbedaan yang ada, padahal perbedaan dan kekayaan tersebutlah yang menjadikan kita sebagai Indonesia namanya saja NKRI (negara kesatuan republik Indonesia), nama tersebut terdapat kata kesatuan bukan satu, hal ini sudah menunjukan bahwa kita adalah sebuah kesatuan dari berbagai perbedaan dan kekayaannya yang mestinya terdapat kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Dengan 37 provinsi yang ada maka menjadikan bangsa kita kaya dengan budaya, adat istiadat, bahas daerah, bahkan sampai makanan tradisional nya. Warisan budaya tersebutlah yang mestinya kita jaga bersama dengan cara melestarikan, khususnya kita sebagai generasi penerus bangsa.

Karena dengan menjaga warisan-warisan tersebut maka kita juga memperkuat jati diri bangsa kita dan menjaga identitas negara kita, langkah-langkah tersebut sangat diperlukan melihat keadaan di zaman sekarang, yang seakan-akan batas antar negara sudah kabur dengan ditandai begitu mudahnya budaya-budaya bangsa asing masuk, yang dikhawatirkan lama-kelamaan, apa yang harus nya kita jaga serta kita miliki mulai terkikis dan terlupakan, sehingga kita nantinya akan menjadi bangsa yang tidak punya budaya atau mungkin kita hanya mempunyai budaya namun hanya sebagai tulisan bukan sebuah warisan. 

Banyak sekali budaya bangsa ini yang sudah tidak terkenal dikalangan anak muda zaman sekarang, pernah sekali, ada kejadian yang sampai warisan budaya kita dalam wujud benda di akui oleh bangsa lain, hal seperti ini yang nantinya menjadi sebuah ancaman bagi identitas negara, maka dari itu bukan hanya sebagai kebanggaan, atau sebagai bahan perdebatan unggul-unggulan, melainkan bagaiman agar warisan budaya yang ada benar-benar melekat pada setiap rakyat.

Sehingga kita benar-benar paham siapa kita, apa yang ada dalam diri kita, apa keunikan yang kita miliki, bukan sebagai orang jawa, sunda, batak, dan lain sebagainya namun sebagai bangsa Indonesia yang kaya dan bangga dengan segala perbedaan yang ada di dalamnya.

Mungkin dengan cara membawa warisan budaya tersebut untuk ikut pada perkembangan teknologi, mencoba membaurkan budaya-budaya kita dengan teknologi yang ada tanpa menghilangkan ciri khas yang terkandung didalamnya. Seperti halnya budaya asing masuk ke dalam negara kita, dengan harapan kita generasi muda tau dan paham siapa kita sebagai generasi muda indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun