Mohon tunggu...
Rahmad Bintang Hidayat
Rahmad Bintang Hidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Penulisan berita terkait budaya di daerah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peninggalan Bersejarah di Bima - Uma Lengge

27 Oktober 2021   21:30 Diperbarui: 28 Oktober 2021   08:00 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Picture by : Radar Lombok

A. UMA LENGGE

    Lengge merupakan salah satu rumah adat tradisional Bima yang dibuat oleh nenek moyang suku Bima(Mbojo) sejak zaman purba. Sejak dulu, bangunan ini tersebar di wilayah Sambori, Wawo dan Donggo. Namun saat ini jumlah Lengge  atau Uma Lengge semakin sedikit. Di kecamatan Lambitu, Lengge dapat ditemukan di desa Sambori yang berjarak sekitar 40 km sebelah tenggara kota Bima. Meskipun ada juga di desa lain seperti di Kuta, Teta, Tarlawi dan Kaboro dalam wilayah kecamatan Lambitu.

     Uma Lengge terdiri dari tiga lantai. Lantai pertama digunakan untuk menerima tamu dan kegiatan upacara adat. Lantai kedua berfungsi sebagai tempat tidur sekaligus dapur. Sedangkan lantai ketiga digunakan untuk menyimpan bahan makanan seperti padi, palawija dan umbi-umbian. Di uma lengge sendiri terdapat tiga bagian jenis daun pintu yang dengan fungsi yang berbeda, diantaranya sebagai bahan komunikasi dan bisa di gunakan untuk sandi bagi para tetangga ataupun tamu. Jika daun pintu yang ada di lantai pertama dan kedua dalam posisi tertutup, maka bisa di pastikan pemilik rumah sedang keluar atau tidak berada di rumah dalam kurun waktu yang lama. Hal ini sudah di wariskan turun-temurun oleh leluhur bima dari jaman dulu hingga sekarang. 

     Perkembangan teknologi dan jaman membuat populasi dari uma lengge kian menurun. Ini dikarenakan warga ataupun masyarakat yang lebih condong membangun rumah dengan bentuk modern dan di sesuaikan dengan gaya masa kini. Uma lengge yang awalnya dijadikan rumah, sekarang perlahan menjadi destinasi wisata karena jumlahnya yang semakin menipis. Pemerintah mau tidak mau harus melestarikan kembali uma lengge yang tersisa supaya dapat menjadi bangunan bersejarah budaya dan sebagai wawasan untuk generasi yang akan datang. 

B. PARIWISATA

     

     Akibat jumlah dan populasi dari uma lengge semakin menipis, warga setempat dan pemerintah memilih untuk menjadikan uma lengge sebagai tempat wisata asli dari Bima. Dengan ini uma lengge akan lebih di jaga dan dilestarikan supaya dapat menggaet turis dan wisatawan datang ke Bima. Peran media sosial, kini uma lengge mulai dikenal dan banyak di kunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Nilai positif tersendiri bagi pemerintah Bima karena bisa menjadi faktor untuk memajukan ekonomi sekaligus melestarikan uma lengge yang ada.

     Dalam hal ini, tentunya bisa menjadi keuntungan untuk warga setempat yang dimana akan menjadi faktor pemacu terhadap pendapatan dan perekonomian daerah itu sendiri. Peran masyarakat sendiri diperlukan dalam menjaga kearifan budaya dan peran pemerintah dalam membuat tempat tersebut menjadi prawisata dan sumber penghasilan yang dikenal di semua penjuru. Hal itu tentu sudah dilakukan karena kemarin pihak pemerintah sudah meresmikan budaya tersebut dengan mengundang salah satu tokoh public yaitu bapak Sandiaga Uno dan salah satu influencer yaitu Atta Halilintar beserta sang istri Aurel Hermansyah untuk meresmikannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun