Mohon tunggu...
Rahmawati Atjo
Rahmawati Atjo Mohon Tunggu... Lainnya - Menulislah, Karena Kau Bukan Anak Raja

Komunitas Aktif Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mudahnya Islam Tuntaskan Guru Honorer

29 September 2020   00:47 Diperbarui: 29 September 2020   01:02 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tak perlu banyak kata, Sistem Islam memang sangat mudah menuntaskan masalah guru honorer yang tak kunjung selesai. Dengan kekuatan ekonomi yang mapan dan kokoh, perubahaan status dan penggajian yang layak bukan perkara sulit.

Kholifah Umar bin khattab menggaji 15 dinar bagi mereka mengajarkan anak-anak membaca. (1 dinar = 4,25 gram emas) setara 63,750.000. Jangankan gaji yang sifatnya personal, infrastruktur pendidikan yang menjadi penunjang pendidikan bermutu terpenuhi dengan baik.

Islam dengan regulasi yang telah dirancang oleh Al-Mudabbir Allah taala, membuat semuanya sempurna tanpa celah. Pendidikan merupakan hak umat yang wajib diberikan negara secara gratis. Demkian pula bagi guru sebagai ujung tombak tercetaknya output pendidikan. Tak ada istilah menunda insentif atau membayar honor setiap 3 bulan.

Rasulullah bersabda

"Berikanlah upah kepada pekerja sebelum keringatnya kering."( HR. Ibnu Majah)


Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, Allah Ta'ala berfirman,

, ,

"Tiga Jenis (manusia) yang Aku akan menjadi musuhnya kelak pada hari kiamat, yaitu: seseorang yang memberi dengan nama-Ku, kemudian berkhianat; seseorang yang menjual orang yang merdeka (bukan budak), kemudian memakan uangnya; dan seseorang yang mempekerjakan pekerja dan telah diselesaikan pekerjaannya, tetapi ia tidak memberikan upahnya."(HR. Bukhori)

Dengan sistem Islam yang lengkap dan menyeluruh, maka kondisi guru sangat terjamin. Tidak ada hal yang perlu menambah kerisauan guru. Ia hanya fokus pada mengajarkan ilmu sehingga output pendidikan, yaitu peserta didik yang taat, sholeh sholehah, insya Allah mudah tercapai.

Betapa banyak peserta didik yang sukses di masa kejayaan Islam, sebut saja Ibnu Al-Baitsar ahli tumbuhan dan obat. Abu Khair ahli pertanian, Ibnu Sina ahli kedokteran, Ibnu Haitsam ahli fisika dan matematika dijuluki sebagai bapak optik, dan lain sebagainya.

Dengan melihat keluaran hasil pendidikan pada sistem Islam, tentu bisa dibayangkan seperti apa kualitas gurunya, bagaimana kompetensi mereka.  Lain halnya bila guru memiliki kondisi yang sama seperti saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun