Mohon tunggu...
Rahma Damayanty
Rahma Damayanty Mohon Tunggu... karyawan swasta -

A long Life Learner

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Letter to My Son (1): Pemilu Presiden 2014 dan Hal-hal Lainnya

22 Juli 2014   14:14 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:36 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pekan Baru, 16 Juli 2014

To: Iqbal Ganteng Aka Neymar

Kelak kau akan mengingat beberapa hal yang memenuhi ramadhan tahun 1435 Hijriah ini.Kau tengah menjalankan ibadah puasa, tetapi dunia hiruk pikuk akan beberapa hal.Piala Dunia Brasil 2014, Pemilu presiden 2014-2019 dimana dua capres bertarung sengit: Prabowo Subianto vs Jokowi, Kenaikan kelas 5 SD-mu di sekolah yang baru (lagi) dan peristiwa agresi berdarah Israel ke Palestina.

Kau tahu, mama-mu sudah lama mutung.Almost doing nothing hampir 6 bulan ini.Yang kau tahu, kita tiba-tiba pindah dari Depok ke tanah kelahiran mamamu di Pekan Baru.Kejadiannya serba cepat dan mendadak.Sampai-sampai mama harus menjual seluruh peralatan dan sepeda motor yang mama beli dengan mencicil susah payah selama 2 tahun pasca perpisahan dengan ayahmu.Yang hebatnya dari itu, hampir tak ada penolakan darimu atas kepindahan ini, kecuali kau dijanjikan, setidaknya dua tahun sekali, kalau ayahmu mengongkosimu, kau tentu dapat bertemu kembali dengan ayahmu.

Ah, kali ini aku tak mau membahas soal perpisahan aku dengan ayahmu.Yang terluka dalam setiap perceraian, pasti semua orang.Tetapi, hanya saja, aku tak mampu bertahan dalam perahu yang tak punya arah tujuan.Kau melihat kami selalu berdebat sembunyi-sembunyi di belakangmu.Berulang kali kau mendapati aku menangis, dan ku jawab, itu karena mataku berair terlalu lama di depan laptop.Terlepas dari itu semua, tekanan bekerja dari pagi hingga jauh senja dan meninggalkan kau seorang diri di rumah kontrakan, itu lebih lara dari banyak soal lainnya di dunia ini.Wah, aku sudah melantur terlalu jauh ya?

Maka, mari, mari ku ceritakan soal ramadhan tahun 1435 H yang hiruk pikuk ini.

Kau menangis ketika Argentina dikalahkan Jerman di babak extra time.Pembunuh mimpi Argentina itu, bernama Mario Goetze.Tangisanmu itu, tangisan yang kedua kalinya.Sebelumnya, kau menangis karena Brasil kalah telak 1-7.Dari pembunuh yang sama, Jerman.Waktu itu punggung Neymar retak karena tersepak oleh salah satu pemain Jerman.Kau memuja Neymar.Bahkan, kau mengganti nama aliasmu yang sebelumnya Evan Dimas (kapten tim U19 Garuda Jaya), menjadi Neymar Ramadhan.Ah, kau harus tahu sebelum Evan Dimas, namamu Ultraman.Kau mengalihkan dukunganmu kepada Messi.Aku tahu, kau memiliki harapan yang besar pada pemain Barcelona tersebut.Apa hendak dikata.Kau tahu persis, secara tim, Jerman jau lebih siap dan jauh lebih kuat.Selincah apapun Messi, satu orang tak akan mampu melawan 11 orang yang solid dan punya ketangguhan seperti tim Jerman.Untuk membuat kau tak begitu kecewa, aku selalu mendukung tim yang berbeda darimu.Ketika kau suka Barcelona, aku memutuskan suka Atletico Madrid.Kau selalu mengunggulkan tim-tim besar seperti Spanyol, Belanda, Portugal dan Argentina.Mama menyukai Aljazair, Korea Selatan, Chili, Columbia dan Costa Rica.Katamu, tim-tim itu tak punya pemain ganteng.Ah, kau lupa pada James Rodriquez, yang menyabet gelar golden goal.Namun, ketika kau menangis, aku hapus air matamu, dan bilang kau tak perlu begitu kecewa.

Ya, karena ada kabar gembira bagi kita semua.Bukan, bukan karena kulit manggis ada ektraknya.Ha..ha...bukan itu.Kabar gembira bahwa Neymar, Messi, dan Luiz Suares akan bergabung dalam satu tim.Ya, Suarez yang menggigit Chellini, pemain Italia tersebut.Gigitan Suarez itulah yang menyebabkan Italia kehilangan konsentrasi bermain di menit-menit terakhirnya.Karena sang Wasit tak memberi kartu merah pada Suarez.Suarez bermain sangat gemilang, tapi gigitannya itu membuat seluruh dunia sebal sekaligus tertawa melihat ulahnya.Oh ya, kabar gembira untukku, adalah, mungkin aku akan menyukai Arsenal untuk musim yang akan segera akan dimulai.Selama ini, aku tak punya klub idola, jadi tampaknya untuk mengimbangimu, aku harus punya khan? Karena Najwa Shihab dan Sungging Raga suka Arsenal (Siapa mereka? Nanti kau cari tahu saja sendiri ya), jadi aku ingin suka juga ke Arsenal.Itulah Piala Dunia Brasil 2014 yang kelak akan menjadi bagian dari ingatanmu.Karena kita bangun di sepertiga malam bukan saja akan sahur tapi juga akan menonton bola hingga pagi tiba.

Bulan ramadhan tahun ini juga membuat Indonesia heboh karena pemilihan calon presiden yang akan menggantikan SBY.Kelak, ketika kau agak besar sedikit, mungkin kau akan paham mengapa suasana persaingannya begitu sengit.Di seluruh Indonesia seolah-olah terpecah menjadi dua kubu.Kubu pro Prabowo Subianto – Hatta Rajasa dan kubu pro Joko Widodo – Jusuf kalla.Awalnya kau menjagokan ARB, semata-mata iklannya massif di TV.Kemudian, kau pikir ingin mendukung Prabowo dengan garuda merah di dadanya.

Mama berdiri sendirian, bersetia menggemari Jokowi.Tak pernah, mama meyanjung Jokowi secara berlebihan.Kau tanya mengapa Jokowi? Mama bilang karena ia tak punya beban dan ia seperti kita-kita rakyat pada umumnya.Kau mendengar dari sana-sini bahwa Jokowi kafir dan akan mengkafirkan orang.Kelak kau paham sendiri ketika ia beribadah umroh dan dicintai banyak orang ketika konser salam 2 jari di GBK. Kau menyukai lagu-lagu untuk Jokowi, dan yang lebih daripada itu kau menyukai kegembiraan setiap kali melihat Jokowi dengan kerumunannya.

Kelak, siapapun yang terpilih, aku bangga padamu anakku, walau kau suka mengajukan pertanyaan konyol, di usia yang sangat muda kau mau melek pada politik.Waktu aku seusiamu dulu, aku punya sekawanan kawan yang selalu mengajakku melala memanjat pohon jambu orang atau sekedar melempari orang gila dengan kerikil, kemudian terpontang panting lari dikejar orang gila tersebut.Aku ingat, pahaku sobek ketika itu, karena terkepung orang gila itu, dan terpaksa menerabas kawat PTT yang sekarang akan menjelma perumahan itu.Yah, aku ingat itu bulan puasa.Aku tak menangis dan tak lapor nenek, soalnya berpikir menangis akan membatalkan puasa.Kau hebat anakku, seusiamu aku berpikir, besok mau melala ke mana, sedang engkau berpikir siapa sebenarnya yang akan menang karena perbedaan hasil quick count.Jokowi atau Prabowo.Sungguh yang tahu hanya Tuhan.Tanggal 22 Juli kita akan mendapat jawabnya.Itupun kalau tak ada yang menggugat ke mahkamah Konstitusi.Kalau kau besar nanti, aku sarankan kau janganlah netral.Berpihaklah kepada kebenaran dan perjuangkan.Gunakan hati nuranimu, telusuri seluruh informasi yang kau dapat. Bedakan fitnah dengan kebenaran.Nanti kau akan tahu apa definisi sebenarnya dari istilah, “Kampanye Hitam”Tepatnya: kampanye Jahat, atau bahasa Buya Safii Maarif: Kampanye najis.

Betapa menguras energi menceritakan soal pemilu ini kepadamu, anakku.

Apalagi, ditengah keriuhan ini, kita lagi-lagi tersentak akan serangan roket-roket Israel ke Palestina.Saat itulah, nenek dan mama mau berpanjang-panjang menerangkan padamu, sejauh yang kami tahu, mengapa Israel tak henti-hentinya menyerang dan mencaplok tanah Palestina.Kau melihat di TV yang menyiarkan hasil hitung cepat yang berbeda dari tv lainnya, anak-anak Palestina tewas dengan bagian tubuh tercerai berai dihantam drone-drone Israel.Aku mengatakan, andaikan semua negara-negara arab bersatu berperang melawan Israel, tentu, InsyaAllah, Palestina bebas dari derita berkepanjangan.Kau bertanya, kalau begitu mengapa negara arab tidak melakukannya? Ah, susah sekali menerangkannya.Aku hanya bilang, karena ada Amerika yang menjadi penghalang untuk itu.Negara-negara Arab punya hubungan khusus dengan Amerika.Sedang Amerika punya hubungan mesra dengan Israel.Ku harap kau mau rajun emmbaca, agar kau tak selalu bertanya ini itu pada mama dan nenek ketika menonton berita.

Mama tidak tahu kapan Israel berhenti menyerang Palestina.Seperti halnya, mama belum tahu siapa yang menang Prabowo atau Jokowi.Tapi untuk yang kedua, kita akan tahu tanggal 22 Juli nanti.Sedangkan kapan Pelestina lepas dari agresi kejam Israel, mama tak tahu.Mari kita berdoa, setiap kali kita sholat dan berdoa agar Allah membebaskan mereka dari derita.Mari kita bantu mereka, sekuat kemampuan kita.

Mari.

Sayang dan peluk mama,

Pekan Baru, 16 Jul. 14

PS: Mulai hari ini, mama akan mencoba mengirimi sepucuk surat setiap hari, agar kau tahu aku mencintaimu dengan caraku ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun