Mohon tunggu...
Rahma cahyani
Rahma cahyani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

saya adalah mahasiswa PGSD semester satu di Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Daerah Cibiru, saya hoobi menyayi dan menyukai anak kecil.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal

7 Desember 2022   16:44 Diperbarui: 7 Desember 2022   16:44 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal

Oleh ( Rahma Cahyani )

Pada saat ini, pendidikan di Indonesia hanya mengedepankan bidang keilmuan dengan kurangnya fokus khusus terhadap kearifan lokal serta kebudayaan. Nilai yang tinggi dan baik menjadi syarat utama kelulusan di sekolah., padahal lebih dari itu,  masi banyak aspek-aspek yang sama pentingnya yang harus ditanamkan pada anak bangsa sehingga mereka tidak hanya terpaku pada sebuah nilai. 

Pada zaman sekarang, masih banyak anak-anak dimulai dari jenjang SD sampai perguruan tinggi belum memiliki karakter yang unggul, masih banyak diantara mereka yang tidak mementingkan etika dan nilai norma yang berlaku. 

Terdapat beberapa kasus yang berhubungan dengan karakter ini, salah satunya adalah kasus tawuran antar siswa SD dan siswa SMP di Palmerah Jakarta, yang menyebabkan satu orang tewas. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan karakter di Indonesia belum terlaksana dengan baik, sehingga memunculkan berbagai konflik dalam dunia pendidikan di Indonesia.  

Inilah mengapa pentingnya pendidikan karakter. Kebudayaan , etika, nilai dan norma yang dipandang baik, sopan dan santun oleh masyarakat luar  harus dipertahankan, dimulai dari penanaman karakter pada penerus bangsa yang nantinya akan memimpin bangsa ini. Maka dari itu, tidak hanya pendidikan yang bersifat keilmuan saja, pendidikan karakter di sekolah pun sangat penting bagi anak-anak bangsa, tidak hanya menanamkan pebelajaran pengetahuan semata, akan tetapi lebih dari itu, yaitu penanaman nilai-nilai moral, etika, dan budi pekerti yang luhur. Penanaman ini harus dilaksanakan dan dipraktikan secara disiplin di setiap elemen sekolah. Sehingga para peserta didik penerus bangsa memiliki kepribadian unggul, rasa cinta tanah air yang menjadikan negara ini tidak kehilangan karakteristiknya.

Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, dan watak. Karakter juga berhubungan dengan sikap, perilaku, keterampilan dan motivasi, karakter dapat terbentuk dengan dukungan dari lingkungan sekitarnya seperti keluarga, guru atau sekolah, dan masyarakat yang bisa membantu dan mendukung dalam membentuk karakter anak. 

Dibentuknya pendidikan karakter bertujuan untuk menjadikan para peserta didik yang unggul dalam bidang keilmuan dan berbudi pekerti yang baik. Banyak pada saat ini orang-orang pintar tapi tidak menggunakan kepintaran itu dengan baik, sehingga muncul sifat-sifat yang tidak terpujji yang mementingkan dirinya sendiri tanpa meikirkan orang lain, contohnya seperti para koruptor yang pintar tetapi melakukan korupsi yang merugikan negara dan rakyat. P r  === cc c                      f d r e  w  e  d  f  r   e   f e  r   d   e  t u k l

Pendidikan karakter dapat dibentuk dengan mengacu pada kearifan lokal yang kita miliki. Kearifan lokal adalah sebuah identitas, perilaku, pengetahuan serta pandangan hidup seseorang yang dilakukan dengan aktivitas di suatu wilayah atau daerah tertentu. Kearifan lokal adalah bagian dari budaya yang merupakan hasil dari masyarakat tertentu melalui pengalaman yang mereka alami, dan tentunya nilai kearifan lokal itu sudah melalui proses dalam kurun waktu yang sangat panjang. Budaya dan kearifan lokal sudah menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, karena nilai-nilai kebudayaan yang dijadikan sebagai pedoman hidup akan diinterpretasikan secara otomatis menjadi kearifan lokal pada daerah tersebut.       

Kearifan lokal merupakan warisan dari leluhur yang tidak hanya berupa sastra lisan dan sastra tulis, akan tetapi terdapat  nilai dan norma yang berlaku pada daerah tersebut. Kearifan lokal dapat berupa adat kebiasaan atau etika yang menuntun perilaku manusia dalam kehidupan sangat terkait dengan kondisi wilayah dan komunitas yang diwariskan secara turun temurun. Selain itu, masih ada beberapa hal lainnya yang menjadi warisan kearifan lokal yang harus kita jaga kelestariannya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa keberlangsungan kearifan lokal akan tercermin dari kebiasaan yang mengandung nilai-nilai sebagai penuntun perilaku manusia yang berlaku dalam kelompok masyarakat tertentu. V  g t y  j k l f s  b g

Selain berhubungan dengan masyarakat sosial, kearifan lokal juga mempunyai hubungan yang cukup dekat dengan masyarakat pendidikan khususnya para peserta didik. Budaya-budaya yang termasuk kedalam kearifan lokal harus ditanamkan sejak dini kepada para peserta didik dan dijadikan sebagai sandaran dalam membangun pendidikan karakter pada anak usia sekolah dasar, agar sumber daya manusia yang dimiliki oleh Indonesia memiliki kualitas ungggul serta kebudayaan yang kita miliki tidak habis termakan oleh pembaharuan zaman.

Pengaplikasian pendidikan karakter berdasarkan kearifan lokal dapat dimulai dari para guru yang menjadi model atau teladan bagi anak usia sekolah dasar di lingkungan sekolah, para guru harus memiliki karakter yang baik, guru yang mampu menjalakan tugasnya secara baik dan mencontohkan nilai-nilai positif kepada siswanya. Salah satu contoh pengaplikasian pengembangan pendidikan karakter melalui kearifan lokal yaitu dengan cara memberikan tugas sederhana kepada para peserta didik dengan melakukan pengamatan terhadap kebudayaan pada suatu daerah melalui video atau gambar, contohnya seperti kearifan lokal di daerah Mandailing, Sumatra Utara. Yaitu tradisi Marslalapari, tradisi ini dilakukan ketika akan menanam dan memanen padi yag dilakukan oleh saudara, teman, maupun tetangga. Mereka saling bergotong-royong dan tolong-menolong tanpa memandang laki-laki ataupun perempuan, tua atau muda, mereka membantu secara sukarela atas kesadaran sosialnya masing-masing. Dari tradisi ini, terdapat beberapa hal yang ada kaitannya dengan pembelajaran pendidikan karakter. Pertama, para peserta didik dapat belajar bagaimana cara bersosialisasi dengan masyarakat dan lingkungan sekitar dengan bergotong-royong dan saling tolong-menolong. Kedua, dalam tradisi ini terdapat rasa kasih sayang dan persatuan yang bisa diterapkan pada peserta didik dalam pendidikan karakter. Selain dari tradisi di berbagai daerah, kearifan lokal yang bisa dijadikan sebagai pendidikan karakter adalah pewayangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun