Mohon tunggu...
Rahma Fatima
Rahma Fatima Mohon Tunggu... Long life learner

The best way to take care of the future is to take care of the present moment

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dukungan Netizen untuk Program Barak Militer KDM

17 Mei 2025   08:43 Diperbarui: 20 Mei 2025   21:48 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelajar yang mengikuti pendidikan karakter di barak militer (sumber: bbc.com)

Ketika melihat eksplor Instagram baru-baru ini, saya melihat banyak postingan tentang Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM) sedang menemui para pelajar yang tengah berada di barak militer.

Ada cuplikan video yang menarik yaitu waktu salah seorang di antara mereka ditanya, apakah betah di barak militer.

Jawaban dari pelajar tersebut adalah betah. Katanya dia lebih betah di barak karena di rumah berisik, ayah dan ibunya sering bertengkar.

Di cuplikan video yang lain, terlihat KDM bertanya pada para pelajar yang berbaris rapi dengan sikap badan yang tegap. Tentang kapan waktu tidur mereka, apakah mereka shalat subuh, apakah mereka mandi, juga apakah mereka rindu orang tua mereka.

Mereka menjawab pertanyaan dengan suara lantang dan seragam, seperti tentara menjawab komandannya. Entah bagaimana sikap para pelajar tersebut sebelum masuk barak militer, namun di cuplikan video tersebut mereka terlihat lebih teratur.

Mungkin mereka seperti itu karena ada KDM yang menjenguk. Tapi siapa tahu mereka sudah berubah. Meskipun begitu, apa iya hanya dalam beberapa hari karakter seseorang bisa cepat berubah?

Sepertinya kita perlu melihat update beritanya. Apakah mereka akan jadi lebih baik ke depannya? Apakah pendidikan di barak militer tersebut berhasil?

Yang bagi saya paling menarik adalah komentar dari netizen yang mayoritas mendukung program mengirim pelajar ke barak militer tersebut.

Mereka berseberangan dengan Komnas anak, PKTA (Penghapusan Kekerasan Terhadap Anak), dan pakar pendidikan yang tidak setuju terhadap program KDM ini.

"Orang tuanya seneng, anaknya seneng, kenapa Komnas anak yang ribut?" ujar salah satu netizen.
"Di sana mereka dididik, bukan disiksa," netizen lain berkomentar.
"Kalau mereka begal dan bunuh orang, PKTA mau tanggung jawab?" tambah netizen lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun