Mohon tunggu...
Rahma Fatima
Rahma Fatima Mohon Tunggu... Long life learner

The best way to take care of the future is to take care of the present moment

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pengalaman Buruk tentang Preman

22 Maret 2025   15:43 Diperbarui: 22 Maret 2025   16:23 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi preman (sumber: antaranews.com)

Premanisme adalah sebutan yang sering digunakan untuk merujuk kepada kegiatan sekelompok orang yang
mendapatkan penghasilannya terutama dari pemerasan kelompok masyarakat
lain. Premanisme berasal dari kata bahasa Belanda yaitu vrijman yang berarti orang bebas, merdeka, dan isme yang berarti aliran.

Premanisme yang dilakukan oleh para preman kini semakin menjamur dan merupakan perilaku yang sangat meresahkan serta mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.

Saya sendiri tidak pernah berhadapan langsung dengan preman, tetapi dua sepupu saya pernah punya pengalaman buruk dengan preman. Saya ingin membagikan pengalaman mereka sebagai pengingat bahwa tindakan premanisme di Indonesia memang sangat meresahkan.

Beberapa tahun yang lalu, salah satu sepupu saya mendirikan kos-kosan untuk mahasiswa di daerah kampus. Dia bilang, preman setempat selalu meminta uang keamanan. Jika mereka tidak diberi, maka akan ada saja barang-barang kepunyaan penghuni kos-kosannya yang hilang.

Tindakan para preman itu tentu sangat merugikan. Penghuni kos-kosannya jadi merasa tidak aman dan takut sesuatu yang lebih membahayakan terjadi. Karena merasa dirong-rong terus-menerus, akhirnya sepupu saya menjual kos-kosannya tersebut. Dia sudah tidak nyaman karena selalu diperas oleh preman.

Ada lagi cerita sepupu saya yang lain. Sepupu saya saat itu sedang punya masalah rumah tangga dengan istrinya. Adik istrinya kebetulan adalah seorang preman. Kemudian adik ipar sepupu tersebut ikut merasa marah dan kesal pada sepupu saya karena persoalan rumah tangga mereka.

Suatu hari, sehabis sepupu saya pulang bekerja, adik iparnya menghampiri. Adik iparnya langsung mengeluarkan samurai dan berusaha melukai sepupu saya. Hal itu dilakukannya di pinggir jalan yang ramai dengan warga.

Sepupu saya pun lari menjauh ke sebuah cafe, tetapi dapat terkejar. Adik iparnya lalu berusaha menebas kepala dan tangan sepupu saya beberapa kali. Banyak saksi mata yang menyaksikan, tetapi mereka pun tidak bisa berbuat banyak karena takut terkena tebasan samurai.

Sepupu saya sekuat tenaga menghalau tebasan samurai dari adik iparnya, dan setelah beberapa waktu akhirnya ada yang bisa melerai mereka. Tanpa merasa bersalah, adik iparnya mengacungkan samurai untuk menakuti warga dan pergi begitu saja.

Sepupu saya yang sudah bersimbah darah langsung dilarikan ke rumah sakit oleh warga. Syukurlah, walaupun luka di kepala dan tangannya cukup parah, dia bisa selamat dari kejadian itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun