Mohon tunggu...
Rahma Fatima
Rahma Fatima Mohon Tunggu... Long life learner

The best way to take care of the future is to take care of the present moment

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Spanduk Azab Miskin yang Lebih Ditakuti oleh Pembuang Sampah Sembarangan

17 Februari 2025   20:28 Diperbarui: 18 Februari 2025   18:39 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Spanduk berisi peringatan azab miskin (sumber: dokumentasi pribadi)

Beberapa waktu yang lalu, saya melewati sebuah jalan dan ada spanduk yang menarik perhatian saya. Tulisan di spanduk itu adalah doa tidak baik untuk orang yang membuang sampah di sana. Doa pada spanduk itu adalah agar orang yang membuang sampah diberi azab hidup miskin.

Sebelumnya, di area tersebut sudah dipasang papan peringatan yang melarang orang untuk tidak buang sampah dengan kata-kata formal yang baik. Dikarenakan peringatan pada papan tersebut tidak dihiraukan oleh para pembuang sampah sembarangan, akhirnya dibentangkanlah spanduk berisi azab ini. Menariknya, di area itu kini tidak ada lagi yang membuang sampah sembarangan.

Ini bukan spanduk berisi kutukan miskin pertama yang saya temui. Jauh sebelumnya, di area lain juga ada spanduk yang isinya meminta agar Allah meng-azab miskin para pembuang sampah dan anak keturunannya. Hasilnya memang sangat ampuh. Tidak ada lagi orang yang berani membuang sampah semaunya bila ada spanduk berisi azab miskin.

Tanah kosong memang kerap dijadikan tempat sampah dadakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Hanya perlu satu orang sebagai pionir, kemudian yang lainnya akan mengikuti.

Tindakan orang-orang tersebut sangat merugikan karena mereka membuang sampah sembarangan dan mengganggu kenyamanan orang yang tinggal di sekitar tempat tersebut. 

Para pembuang sampah itu pikir, jika ada tanah kosong dan terlihat tidak dimanfaatkan oleh pemiliknya, maka mereka bebas membuang sampah di sana. Padahal tanah tersebut adalah properti milik seseorang atau lembaga. 

Artinya, mereka telah mengganggu hak milik orang lain. Tentu hal ini jadi merepotkan bagi pemilik tanah karena siapa yang akan membuang sampah yang lama-lama menggunung itu?

Pada awalnya, biasanya pemilik tanah akan memberikan papan peringatan yang berisi larangan formal agar orang tidak membuang sampah, tapi biasanya juga itu tidak akan efektif. Para pembuang sampah yang keras kepala itu akan tetap membuang sampah di sana. Hal ini jadi membuat pemilik tanah bertambah kesal dan meningkatkan level peringatannya.

Saya pernah melihat peringatan berisi umpatan, contohnya: Yang Membuang Sampah di Sini adalah ...(umpatan kasar atau nama binatang). Peringatan lainnya yang pernah saya lihat juga adalah yang berisi agar para pembuang sampah itu ditimpa berbagai penyakit berat.

Ternyata, orang-orang tetap saja membuang sampah di sana. Mungkin para pembuang sampah itu pikir, bagaimana bisa mereka berubah jadi binatang? Gak masuk akal. Mereka juga tidak takut dengan kutukan penyakit berat, padahal sakit tersebut bisa menimbulkan penderitaan bahkan kematian. Saya jadi bertanya-tanya, apakah manusia lebih takut miskin daripada mati?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun