Mohon tunggu...
Rahma Salim
Rahma Salim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Prodi Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hard Power dalam Diplomasi Islam

16 September 2022   01:45 Diperbarui: 16 September 2022   01:44 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setelah mengetahui  makna diplomasi dalam prespektif barat dan islam, lalu mengetahui bagaimana soft power dalam diplomasi islam itu sendiri, sekarang penulis akan membahas bagaimana hard power didalam diplomasi islam. H

ard power dalam diplomasi dapat dilakukan jika dengan soft power kepentingan nasional tidak bisa tercapai. seperti hal nya soft power dalam diplomasi islam, hard power pun juga telah diterapkan sejak zaman nabi dan rasul terdahulu uuntuk menyebarkan ajaran yang telah diturunkan Allah kepada nabi dan radul.

Salah satu bentuk dari hard power itu sendiri adalah perang. Perang telah dicontohkan oleh Rasul bukan tanpa maksud, Rasul melakukan perang ketika kaum quraisy semakin menentang ajaran islam. Perang yng dilakukan Rasul pun tetap ada batasan batasan yan diberikan Allah. 

Dalam hukum humanitier internasional perang memiliki landasan landasan hukum yang menjadi batasan batasam untuk perang yang telah tercantum dalam konfensi wina dan konfensi lainnya, begitupun dalam islam, al- Quran menjadi landasan hukum untuk batasan batasan perang. 

Jika dilihat dari perbedaan tujuan perang zaman dulu dan zaman era globalisasi, tujuan perang dizaman nabi atau kepentingan yang ingin dicapai dari perang adalah perluasan wilyah untuk menyebarkan agama islam. 

Di era modern sekarang perang dilakukan untuk mencapai kepentingan nasional dari beberapa negara.  Bisa dikatakan, bahwa perang itu menjadi alat diplomasi bagi setiap negara .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun