Mohon tunggu...
Rahma Kurniansyah
Rahma Kurniansyah Mohon Tunggu... Lainnya - Keep Spirit and Never Give Up🌹

Jika orang lain bisa, maka aku juga bisa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Review: Pola Perkembangan Dakwah di Afrika

30 Oktober 2020   10:40 Diperbarui: 30 Oktober 2020   15:41 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

POLA PERKEMBANGAN DAKWAH DI AFRIKA 

Reviewer:Rahma Kurniansyah/302190052/KPI B

Keadaan Geografis Afrika
Afrika adalah yang terbesar dari ketiga benua di belahan selatan bumi dan yang terbesar kedua setelah Asia dari semua benua. Luasnya kurang lebih 30,244,050 km² (11,677,240 mil²) termasuk kepulauan disekitarnya, meliputi 20.3% dari total daratan dibumi dengan geografis pegunungan serta hutan, gurun pasir dan dataran tinggi. Dan didiami lebih dari 800 juta manusia, atau sekitar sepertujuh populasi manusia di bumi. Bangsa Afrika terbagi menjadi dua Afrika Bar-bar yang ada di afrika utara  dan Negro yang berada di afrika selatan. Benua Afrika terkenal dengan sebutan benua hitam karena mayoritas penduduk Afrika adalah keturunan bangsa Negro yang berkulit hitam. Masalah utama afrika adalah urbanisasi, dimana orang pedalaman beramai-ramai menuju kota.
Islam di Afrika Utara
Penguasaan Afrika secara penuh terjadi ketika masa daulah Umayyah, dimasa khalifah Abdul malik (masa daulah Abbassiyyah 685-705). Namun, Islam mulai disebarkan dimasa Muawwwiyah bin abu Sufyan. Afrika Utara merupakan pintu gerbang penyebaran Islam ke Eropa, dari Afrika Utara lalu ke Spanyol yang termasuk benua Eropa. Jadi, dari Afrika Utaralah yang menjadi batu loncatan untuk menguasai Eropa dan Spanyol. Afrika utara mayoritas Muslim yang dipengaruhi oleh Sufisme. Bahasa yang dipakai mayoritas Bahasa Barbar dan bahasa Arab.
Gerakan Islam dan Pembentukan Negara-Negara
Keberhasilan khalifah Islam dalam menakhlukkan Afrika Utara, berlangsung hingga munculnya gerakan-gerakan separatis yang ingin memerdekan diri. Karena merasa kekhalifahan tidak menyentuh wilayah-wilayah afrika, terutama di zaman Utsmaniyyah. Serta mendorong berdirinya negara-negara Afrika Utara, seperti Nigeria (1754-1817 M) dipimpin oleh Usman Fodio. Gerakan Grand Sanusi (1787-1859 M) di Libya. Gerakan Al Mahdi di Sudan (1845-1848 M). Ciri gerakan di Afrika adalah Sufistik yang berorientasi pada Politik, militan, dan reformis.
Dakwah Sufistik di Afrika utara
Tunisia

Islam masuk dan mulai berkembang di Tunisia pada masa dinasti umayyah tatkala mulai melebar kekuasaannya ke Barat hingga Tunisia. Hampir sejak awal, mayoritas penduduk muslim di Tunisia adalah adalah kaum sunni yang bermadzhab Maliki dan Hanafi, namun untuk kepuasan batin gerakan Islam di negeri tersebut tidak lepas dari penganut tarekat. Karena, memang gerakan dakwah di Afrika Utara sangat kental dengan gerakan sufi, seperti di Tunisia dngan Tharekat Qodariyyah, Rahmaniyyah, Isawa dan Tijaniyyah. Meskipun akhirnya negaranya sekuler namun praktik keberagamaannya sangat sufistik.
Maroko
Sepanjang perjalanan gerakan dakwah di Maroko lebih diwarnai gerakan-gerakan dalam bentuk tarekat karena mayoritas penduduk di Maroko merupakan golongan Muslim Sunni. Sementara itu, hal yang paling berpengaruh tentang sejarah Islam di Maroko adalah gerakan Islam Maroko yang awalnya dalam kebimbangan antara cara keberagamaan kaum Borjuis kota, melek huruf, puritan skripturalis namun satu sisi ada suku-suku tradisionalis yang praktik keberagamaannya ritualistis-antropolatrous.
Libya
Proses arabisasi dan Islamisasi dimasa Utsmaniyyah namun tidak diiringi pembentukan rezim yang memusat. Lalu gerakan Sanusiyyah berusaha mempertahankan Islam dari gerakan asing dan berusaha menyatukan seluruh umat muslim dalam persaudaraan dan memberikan kontribusi bagi penyebaran dan refitalisasi islam dengan mengembangkan gerakan Sunni Islam ortodoks, yang mampu menciptakan perlawanan lokal dari agresi Italia. Namun Libya luluh lantah akibat kelantangannya melawan sikap Amerika.
Dinasti - Dinasti di Afrika
Dinasti Idrisiyyah (788-974 M)

Oleh Idris ibn Abdullah yang merupakan salah seorang keturunan Nabi Muhammad SAW yaitu cicit putra Khalifah Ali bin Abi Thalib, Al-Hasan, dengan demikian berhubungan dengan garis imam-imam Syi’ah. Idris pernah juga ikut serta dalam pemberontakan di Hijaz  terhadap Abbasiyah, namun karena kalah, ia terpaksa melarikan diri ke Mesir dan kemudian ke Maroko (al-Maghribi). Ini merupakan dinasti Syi’ah pertama dalam sejarah Islam.
Dinasti Aghlabiyyah (Sunni) (800-909 M)
Pada tahun 184 H berdiri kerajaan Banul Aghlab di negeri Tunis. Nama dinasti ini diambil dari nenek moyang mereka Al-Aghlab ibn Salim. Abu Ja’far Al-Manshur mengangkat Aghlab menjadi gubernur Afrika. Pada tahun 184 H/800 M Ibrahim diberi provinsi Ifriqiyyah (Tunisia modern) oleh Harun ar-Rasyid. Karena amat jauh jarak Afrika Utara ke Baghdad, maka Aghlabiyah tidak terusik oleh pemerintah khalifah. Akhirnya, dengan daerah Tunisia dan Aljazair sebagai wilayah kekuasaannya, berdirilah dinasti Aghlabiyyah (800-909 M).
Dinasti Thuluniyyah (828-905 M)
Dinasti Thuluniyah adalah dinasti yang memerintah Mesir dan juga Suriah, sejak tahun 868 M, ketika mereka melepaskan diri dari kekuasaan terpusat Kekhalifahan Abbasiyah yang memerintah Khilafah Islam pada waktu itu. Dinasti ini bertahan hingga tahun 905 M, ketika Abbasiyah mengembalikan kekuasaan Thuluniyah ke dalam kuasa mereka.
Dinasti Fathimiyyah (909-1171 M)
Dinasti Fathimiyyah merupakan penguasa Syiah yang berkuasa di berbagai wilayah di Maghreb, Mesir, dan Syam dari 909 hingga 1171 M. Negeri ini dikuasai oleh Ismailiyah, salah satu cabang Syi'ah.
Dinasti Al Muwahhidun (1121-1269 M)
Dinasti Al Muwahhidun adalah salah satu dinasti yang terkonsentrasi di Afrika Utara bagian Barat yang didirikan oleh Muhammad ibn Tumart. Dinasti ini menganut ajaran tauhid yang keras seperti yang diajarkan oleh Ibnu Tumart, kepercayaan pada Mahdi (yang mendapat petunjuk dari Tuhan).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun