Kejadian ini saya alami sendiri. Saat penghasilan keluarga meningkat cukup signifikan tetap tidak bisa menabung. Ternyata ada sebuah kekeliruan dimana peningkatan penghasilan tersebut diikuti oleh peningkatan pengeluaran. Ada godaan besar untuk menghabiskan semua uang yang ada di kantong dan rekening.
Tidak mudah untuk akhirnya bisa keluar dari kebiasaan tersebut. Perilaku buruk itu berubah setelah menyadari betapa sakitnya saat membutuhkan sebuah keperluan namun tidak memiliki uang yang cukup untuk membelinya. Ditambah lagi rasa tanggung jawab yang besar untuk masa depan anak-anak. Kami pun mulai mengubah sikap dalam mengelola keuangan agar bisa ditabung. Tidak mudah untuk memulainya, namun lamaa-lama jadi terbiasa.
Pernahkah Bapak Ibu merasa memiliki penghasilan yang sangat baik, pun demikian dengan pasangan. Anak masih satu namun uang yang banyak itu tidak terlihat dimana rimbanya.
Mungkin ada yang pernah mengalami tadinya ada uang lima ratus ribu di dompet tiba-tiba tinggal seratus ribu, tetapi lupa sudah dihabiskan ke mana saja. Atau sebenarnya kita tidak suka ke luar rumah, namun sekali jalan bisa menghabiskan semua uang karena membeli sesuatu tanpa perencanaan.
Berikut beberapa hal yang kami lakukan untuk membentuk kebiasaan menabung.
1. Memperlakukan tabungan layaknya membayar utang
Sama seperti membayar cicilan rumah demikianlah kami memperlakukan menabung. Saat menerima penghasilan uang langsung disisihkan untuk kredit dan tabungan. Ini artinya menabung bukan dari sisa uang namun disisihkan di awal. Soalnya kalau menabung dengan menunggu uang sisa pasti akan sulit karena kecenderungan tidak tahan melihat uang cash.
Apalagi sudah terbukti kalau selama ini jarang kasusnya ada uang yang tersisa untuk ditabung. Jadi, daripada menunggu-nunggu uang sisa yang tidak pasti lebih baik disisihkan di awal saja. Ternyata asalkan kita memiliki niat, menabung itu bukan sesuatu yang mustahil.
Bisa juga kita memanfaatkan fasilitas menabung autodebet yang ada di bank. Setiap bulan uang dari rekening kita akan otomatis di-autodebet pada tanggal dan jumlah sesuai permintaan kita. Uang tersebut tidak dapat sampai jangka waktu yang kita tentukan.
2. Menabung walau penghasilan masih sedikit
Satu hal yang saya pahami juga kalau menabung itu tidak harus menunggu uang banyak karena buktinya walau penghasilan sudah meningkat tetap saja kami tidak menabung karena tidak dibiasakan. Misalkan penghasilan masih UMR tidak apa-apa bila menabung seratus ribu atau dua ratus ribu Rupiah. Saat penghasilan meningkat kita pun terbiasa untuk tetap menabung.