Mohon tunggu...
Ns.Rahayu Setiawati Damanik, S.Kep, M.S.M
Ns.Rahayu Setiawati Damanik, S.Kep, M.S.M Mohon Tunggu... Penulis buku & Wirausaha -

1. Do your best and God will do the rest (Lakukan yang terbaik apa yang menjadi bagianmu dan biarkan Tuhan menentukan hasilnya) 2. Penulis lahir di Kabanjahe Sumatera Utara pada tanggal 15 Juni 1983. Menyelesaikan Pendidikan Sarjana Keperawatan di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia dan Pasca Sarjana Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Penulis buku “Sakitnya Membuka Usaha Penitipan Anak” dan “Lepas dari Krisis Asisten Rumah Tangga”. Sejak Tahun 2013 hingga kini mengelola usaha day care (penitipan anak) “Happy Day Care”. Sering menulis artikel mengenai keluarga, pernikahan, perempuan, dan anak-anak. 3. Kini mengelola usaha Daycare dan Homeschooling DeanMores di Jatibening Bekasi 4. Percaya bahwa keluarga adalah kekuatan suatu bangsa. Keluarga yang teguh akan membangun bangsa yang kokoh. 5. Best in Specific Interest Kompasianival 2016 6. Tulisan lainnya bisa dibuka di www.rahayudamanik.com, www.rahayudamanik-inlove.com, dan www.rahayudamanik-children.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Krisis Listrik Mengancam Indonesia, Tanggung Jawab Siapa?

20 April 2016   17:44 Diperbarui: 21 April 2016   06:39 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di berbagai media, Presiden Jokowi menyampaikan kalau setiap mengadakan kunjungan dinas ke sejumlah wilayah di Indonesia, beliau selalu menerima keluhan mengenai listrik. Peningkatan kebutuhan listrik diperkirakan mencapai 7% per tahun salah satunya karena jumlah penduduk yang hampir mencapai 260 juta jiwa yang tersebar di sebanyak 17 ribu pulau sehingga pendistribusian atau sistem interkoneksi daya listrik bukanlah perkara yang mudah. Berbagai kendala mengakibatkan kesenjangan yang tajam antara pertumbuhan pembangunan pembangkit listrik dan pertumbuhan permintaan listrik.

[caption caption="Pasokan listrik di Indonesia yang kebanyakan mengalami defisit (finance.detik.com)"]

[/caption]Krisis Listrik Melumpuhkan Sektor Pangan

Energi listrik sangat penting dalam menunjang kegiatan pertanian, perikanan, dan peternakan karena banyak menggunakan daya listrik. Misalnya traktor listrik yang digunakan petani dalam kegiatan berladang. Pompa listrik yang mengalirkan air untuk irigasi ke lahan-lahan pertanian juga akan berhenti akibat ketiadaan listrik. Pupuk-pupuk yang diproduksi pabrik terancam menjadi langka karena kurangnya ketersediaan listrik sehingga petani akan terkena imbasnya. Pun peternakan ayam juga harus lumpuh karena tiada penerangan yang sangat dibutuhkan untuk menghangatkan anak-anak ayam. Sektor perikanan juga terhenti karena perahu listrik nelayan menjadi tidak bisa dipakai untuk mencari ikan.

Peran PLN Membangun Ketahanan Pasokan Listrik

Tugas utama PLN adalah ‘menciptakan’ listrik melalui berbagai pembangkit dan menyalurkannya ke masyarakat. Berikut beberapa hal yang dilakukan PLN demi mencapai ketahanan listrik:

1. Bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengadakan pembangkit listrik diantaranya: PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap), PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas), PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap), PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi), dan PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel).

2. Membeli kelebihan daya dari perusahaan yang menggunakan pembangkit listrik sendiri.

3. Melakukan perbaikan dan perawatan pada pembangkit yang sudah tua sehingga tidak boros. Selain itu, bisa lebih efektif serta efisien dalam menghasilkan dan menyalurkan listrik.

4. Mengupayakan penambahan mesin diesel untuk mengatasi permasalahan lsitrik dalam jangka pendek meski tergolong mahal, bisa mengatasi kekurangan listrik di beberapa daerah.

5. Memanfaatkan sumber energi terbarukan seperti energi matahari, angin, atau panas bumi untuk menghasilkan listrik.

6. Mengajak konsumen listrik untuk berhemat daya dengan menggunakan program Listrik Pintar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun