Mohon tunggu...
Rahayu Rahmayati
Rahayu Rahmayati Mohon Tunggu... Penulis - Blog Pribadi

berekspesi dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bahagia Tidak Harus dengan Menikah Dini

22 Februari 2020   13:50 Diperbarui: 22 Februari 2020   13:57 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Apakah kamu pernah mendengar "Jika bisa bahagia sekarang kenapa harus ditunda" kalimat itu menginterpretasikan seorang perempuan/pria yang akan menikah diumur yang tidak biasanya atau sering disebut juga dengan "Pernikahan dini".

Tidak sedikit remaja yang telah lulus sekolah atau bahkan masih menjalani masa pendidikannya lebih memilih untuk menikah karena alasan tertentu. Seperti alasan ekonomi keluarga, dijodohkan atau bahkan takut kehilangan kekasih adalah alasan yang tidak relistis untuk menikah.

Bayangkan ini MENIKAH semua hidup tentang esok, masa depan dirimu, masa depan hubunganmu dengan pasangan, dan yang terpenting adalah masa depan anakmu yang suatu saat menjadi bibit unggul bagi bangsa dan negara.

Pernikahan dini juga memiliki dampak-dampak yang beragam baik bagi dirinya sendiri, masyarakat dan negara. Dampak yang bisa terjadi adalah rentan meninggalnya ibu dan atau anak karena usia ibu tidak mendukung untuk kehamilan.

Atau maraknya percaraian karena tidak adanya suatu perencanaan matang yang dilakukan oleh pasangan calon pengantin atau edukasi tentang pernikahan. Dan beratnya tanggung jawab diusia dini, sehingga menyebabkan gangguan mental, shock dan stress.

Dalam kehidupan bermasyarakat, pernikahan dini berpengaruh terhadap angka kemiskin dan edukasi terhadap anak. Biasanya karena orang tua tidak melanjutkan pedidikannya dan memlilih untuk fokus pada keluarga sehingga menyebabkan kurangnya pengetahuan yang seharusnya ia ajarkan kepada anaknya. Karena tidak melanjutkan pendidikan pula tidak sedikit orang tua yang kesulitan untuk mencari perkerjaan.

Pernikahan dini berpengaruh sedikitnya terhadap turunnya Kemajuan negara juga tergantung dengan kualitas Sumber Daya Manusia(SDM) namun demografi juga salah satu faktor bagi kemajuan negara. Indonesia dalam CIA world Factbook tercatat sebagai negara dengan tingkat populasi ke-4 di dunia setelah Amerika serikat dan di atas Pakistan. Dengan adanya populasi manusia yang tak terkendali akan menyebabkan meledaknya populasi pengangguran lulus SMA sederajat atau bahkan yang telah di PHK.

Mungkin karakter khas remaja memang seseorang yang mudah bimbang dan tak teguh pendirian. Tapi cobalah lawan kata-kataku barusan. untuk para remaja yang gelisah untuk memilih menikah, sekolah atau berkarir. Cobalah bertanya pada dirimu apakah kamu sudah siap lahir dan batin menghadapi kehidupan pernikahan?

Bahagia itu tidak melulu dengan pasangan terkasih apalagi menikah yang tidak ada persiapannya. Ini juga bukan tentang bahagia atau tidak. Bayangkan penikahanmu bisa mempengaruhi bangsamu. Aku bukan menakuti kamu untuk tidak menikah tapi hanya memberimu kesempatan untuk THINK TWICE dan pikirkan dampaknya. Hidupmu bukan hanya untuk hari ini.

Namun argumen diatas juga ada beberapa orang yang memilih melanjutkan pendidikan dan menunda program anak untuk keberlangsungan karir dan masa depannya. Ini ada dipilihan kamu, semua takdirmu tergantung kamu, walau Tuhan sudah menggariskan takdirmu namun tetaplah berusaha dan berencana.

Kembangkan soft skill yang kamu punya dan teruslah belajar kejar ilmu sejauh jauh-jauhnya karena ilmu tidak hanya berada di ruang belajar. Siapa lagi objek menggerak untuk Indonesia kalau bukan kita yang menggerakkan. Rencanakan dan tanggulangi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun