Mohon tunggu...
Rahayu Lestari Putri
Rahayu Lestari Putri Mohon Tunggu... Penulis - Nulis, Ngereview Buku, Penikmat Musik dan Suka Hal- Hal Baru.

Learn To Be Good.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Inilah Proses Kreatif Menulis Menurut Ustadz M. Husnaini

1 Agustus 2021   20:30 Diperbarui: 1 Agustus 2021   21:28 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belajar Menulis Dari Ustadz M.Husnaini

Part 2

Jika ingin memiliki karya, ya harus menulis. Ustadz M.Husnaini selalu menekankan penulis pemula harus rajin berlatih. Tidak hanya ikut ke sana kemari dan hanya hanyut dalam pelatihan- pelatihan menulis. Selepas pelatihan, tidak segera berlatih menulis. Ya, tidak akan menghasilkan apa- apa.

Buku beliau yang berjudul, "menulis buku dari nol hingga terbit buku." Dalam buku yang bersampul kuning keemasan tersebut, banyak kalimat yang begitu mengena. Salah satunya, "jika ingin menjadi penulis, tetapi enggan menulis, jangan bermimpi jadi penulis. Mending jual rujak saja!"

Artinya, penulis jangan hanya mengandalkan dan sibuk mempelajari teori- teori menulis saja. Tetapi ya harus langsung praktik menulis. Apalagi kini era media sosial, menulis bisa di mana saja. Baik di Facebook, Instagram bahkan dikirim ke media- media yang berhonor.

Dalam kesempatan webinar tersebut, beliau juga menjelaskan secara detail terkait tujuh alasan menulis. Berikut uraiannya.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

1.Menulis karena ada sesuatu yang belum pernah ditulis oleh orang lain

Alasan pertama ini tergolong sulit. Namun, tidak menutup kemungkinan kita tidak bisa. Apapun jika dipelajari secara tekun, pasti bisa. Namun, juga diperlukan proses panjang. Tidak bisa instan. Jenis tulisan ini sifatnya riset. Orang yang menulis kategori pertama ini tentu seorang pembaca yang kuat. Karena sifat tulisan bersifat penemuan.

2.Menulis karena menyempurnakan buku sebelumnya

Ada pepatah mengatakan, tiada gading yang tak retak. Begitu pula dengan buku. Tiada buku yang sempurna. Andai kata ada buku yang sempurna, tidak mungkin bermunculan penulis- penulis baru. Karena buku tersebut dianggap sudah komprehensif dalam membahas suatu hal. Namun, tidak begitu faktanya. Buku yang lahir, pasti memiliki kekurangan. Untuk itu, alasan kedua ini bisa menjadi pijakan alasan kita menulis. Yakni, sebagai penyempurna buku sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun