Mohon tunggu...
Rahayu Anindya Putri
Rahayu Anindya Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - seorang mahasiswi UNUSA S1 Manajemen semester 2

All my dreams can come true and I'll make sure of it

Selanjutnya

Tutup

Diary

Peliharaanku

11 Mei 2021   01:43 Diperbarui: 11 Mei 2021   02:04 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Halo... sebut saja namaku leony, skarang aku kelas 3 SMP, sekolah di SMP Negeri 13 Surabya. aku mau cerita tentang peliharaanku nih, aku punya peliharaan kucing. aku memiliki peliharaan kucing yang merupakan hadiah pemberian kakak saat aku ulang tahun yang ke-15. kucing tersebut aku beri nama occhi. 

Ochi aku adopsi ketika umur 4 minggu, dia termasuk jenis kucing persia dengan bulu berwarna putih. Saya senang dengan adanya occhi ini karena occhi tergolong kucing persia yang pintar dan manja, dia mengerti yang saya perintahkan, misalnya saya menyuruh occhi untuk duduk, berguling, loncat, dan sebagainya maka dia langsung melakukannya, bahkan ketika aku sedang sedih occhi selalu berusaha menghiburku dengan melakukan hal-hal konyol. bagiku occhi bukan hanya sekedar hewan peliharaan saja melainkan seperti sahabat berbuluku. titis sangat menyukai keju dan ikan untuk makanannya, occhi tidk pernah lupa menungguku pulang di depan rumah. 

Occhi tak hanya hewan peliharaan yang menggemaskan, dia juga termasuk hewan yang pintar dan manja. Occhi sering mangikuti kontes hewan, dia memenangkan berbagai juara dia setiap kontes yang occhi ikuti. Hingga pada suatu hari setelah pulang sekolah, aku melihat occhi yang terlihat lesu, padahal dia selalu aktif bermain dirumah. 

Melihat hal itu aku bingung dan bertanya-tanya kepada orang rumah, apa yang menyebabkan occhi sampai begitu, tak ada seorang pun yang dirumah tau akan hal itu. tak lama kemudian aku langsung bergegas mengganti baju dan segera membawa occhi pergi kedokter hewan untuk mengecek bagaimana kondisi occhi saat itu, sesampainya di klinik hewan terdekat, occhi langsung ditangani dan diberi infus. 

Aku resah, khawatir, dan cemas menjadi satu, tak henti-hentinya aku berdoa untuk kesembuhan occhi. tak lama kemudian, dokter selesai mengecek bagaimana keaadaan occhi, ternyata dokter kata dokter occhi telah mengonsumsi racun serangga. Aku yang mendengar hal itu langsung lemas ditempat dan disaat itu juga occhi harus rawat inap di klinik hewan tersebut untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik hingga benar-benar pulih. seminggu kemudian setelah occhi benar-benar pulih, aku segera menjemputnya dan membawanya pulang dan mengajaknya untuk bermain bersasama. aku sangat senang sekali acchi kembali aktif lagi seperti dulu dan melakukan aktivitas seperti biasanya.

Tidak lama setelah kejadian itu, sekitar 3 bulan. Keadaan occhi kembali saat dia sakit dulu, tetapi untuk ini dia sangat berbeda. Occhi yang biasanya aktif tetapi sekarang jadi kurang aktif, nafsu makan berkurang, tidur terus, dan itu semakin lama semakin parah, kadang-kadang dia demam, muntah. dan diare disertai darah. 

Aku yang khawatir akan hal itu, aku langsung membawanya keklinik hewan. Setelah beberapa lama dokter memeriksa occhi keseluruhan, dokter mendiaknosa bahwa occhi terkena virus FPV (Feline Panleukopenia Virus), mendengar hal itu aku langsung seketika langsung shok berat. Occhi aku tinggalkan di klinik untuk beberapa minggu karena dia harus di rawat inap demi kesembuhannya.

Selang 1 bulan, dokter meneleponku dan memberi kabar duka bahwa occhi sudah tiada, semesta lebih sayang kepadanya dan occhi pergi meninggalkan untuk selamnya. Aku segera bergegas kesana untuk menjemput occhi dengan tangisan sejadi-jadinya atas kepergiannya. 

Sesampainya disana, aku melihat occhi tergulai lemas tak bernyawa, aku langsung membawanya pulang dan memeluknya dengan tangisan atas kepergiannya. Malamnya setelah keadaanku lebih membaik, ayah menyuruh aku dan kakakku mengubur occhi di halaman belakang dengan kain putih. Aku melihat wajah putih occhi yang sangat imut, menggemasakan yang sudah ta bernyawa lagi, melihat hal itu tangisanku kembali pecah.

Setelah beberapa bulan, pada saat malah hari ketika aku sedang tidur, aku bermimpi bertemu occhi dengan keadaan dia tampak bahagia dan sangat aktif. 

Saat aku sedang memperhatikannya dari kejauhan, occhi menghampiriku dan dia berterima kasih karena sudah merawatnya dari dia baru lahir hingga dia mati dengan bahasa manusia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun