Mohon tunggu...
Sri Rahayu
Sri Rahayu Mohon Tunggu... Administrasi - content writer

Seorang ibu rumahtangga,blogger, hotel reviewer, mompreneur, pemerhati makanan sehat yang hobi memasak,jalan-jalan. dan membaca. Ibu dari dua orang anak lelaki, yang saat ini sedang menjajaki dunia kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Panggil Kami Idiot, Sebab Kami Punya Prestasi

21 Maret 2019   20:03 Diperbarui: 21 Maret 2019   20:29 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamat Hari Down Syndrom Sedunia

Gempita World Down Syndrom Day, Komunitas WORLD Gelar Pentas Kreativitas

21 Maret diperingati sebagai hari down syndrom sedunia. Di berbagai belahan dunia pemerhati  dan penyandang down syndrom mengekspresikan hari ini dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat, salah satunya seperti yang dilakukan oleh komunitas WORLD (Walk Together and Love People With Down Syndrom). 

Komunitas yang diasuh oleh dr. Ariani SpA.K, di dampingi oleh para dokter spesialis dan Psikolog humble Suyanto, Psi.,  belum lama ini mengadakan serangkaian event dalam rangka memperingati World Down Syndrom Day 2019 dengan unjuk prestasi dan gathering. Berlokasi di Graha Medika Universitas Brawijaya Malang, Minggu 17 Maret lalu, para penyandang down syndrom, pemerhati dan relawan move membaur jadi satu berbagi keceriaan dan sharing.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
                     Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia dr. Harjudi, SpA

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
                  dr. Ariani Pengasuh WORLD

Hadir di acara tersebut beberapa penyandang down syndrom yang sukses mencetak prestasi.  Mereka adalah Imansyah Aditya Fidri down syndrom yang menjadi wirausaha dan drummer cilik dari Payakumbuh serta Uswahtun Hasanah Nur Maulidia  Atlet renang yang beberapa kali meraih medali di ajang olahraga bergengsi.  

Kesuksesan mereka tentu bukan sim salabim. Tanpa pengasuhan yang tepat anak down syndrom akan tumbuh menjadi anak dengan keterbelakangan mental yang acap diberi cap "Idiot".  Stigma negatif yang terlanjur diberikan oleh masyarakat ini terkadang membuat sebagian orangtua menjadi malu dan terpuruk sehingga mereka menyembunyikan anak mereka di rumah.  

Padahal dengan dukungan penuh dan kasih sayang dari orang tua serta lingkungan, anak-anak surga ini dapat tampil percaya diri dan mencetak prestasi sama seperti anak normal lainnya. 

Aditya Mahir Bermain Musik (doc. move)
Aditya Mahir Bermain Musik (doc. move)
                                       
Sastri ADS dari Jakarta yang fotogenic (dok. move)
Sastri ADS dari Jakarta yang fotogenic (dok. move)
                                     

"Jangan panggil kami idiot, sebab kami punya prestasi!" Itulah harapan dan impian mereka untuk hidup bersama dan sejajar dengan anak lainnya.  Mereka memang berbeda tapi mereka punya karya sama seperti anak lain

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun