Mohon tunggu...
Rahayu Sulistiyani
Rahayu Sulistiyani Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa

Akuntansi 2018 Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tingginya Angka Kematian Covid-19 di Jateng, Mahasiswa KKN Undip Berikan "Hadiah" ke Warga Jatingaleh

2 Agustus 2021   21:38 Diperbarui: 2 Agustus 2021   21:44 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Pemberian wastafel portable, sosialisasi buang sampah & prokes 5M ke anak-anak, serta pembagian Covid-Kit kepada warga RT 01/RW 03 Jatingaleh/dokpri

Semarang (02/08/2021) -- Masih cukup tingginya angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan pada hari Senin (2/8) mencapai 1.568 orang dalam kurun waktu satu hari, di mana penyumbang terbanyak kedua berasal dari Jawa Tengah dengan angka kematian Covid-19 sebanyak 333 orang setelah selama beberapa hari menduduki posisi pertama di Indonesia. 

Ada beberapa faktor yang menjadi alasan kematian Covid-19 di Jawa Tengah tinggi seperti banyaknya masyarakat yang enggan melapor saat positif Covid-19, tidak sedikit pasien Covid-19 yang memiliki penyakit bawaan, kurangnya ketersediaan tempat dan pasokan oksigen di rumah sakit, dan sebagainya.

Namun, salah satu faktor penyebab utamanya adalah masih banyak masyarakat yang abai terhadap protokol kesehatan. Lamanya pandemi Covid-19 yang dari awal hingga saat ini justru semakin meningkat kasusnya menyebabkan tidak sedikit masyarakat mulai jenuh dan merasa pengap dengan pemakaian masker di kehidupan sehari-hari. 

Padahal di era New Normal ini seharusnya masyarakat mulai dibiasakan dengan pemakaian masker setiap hari, mencuci tangan selepas beraktivitas di luar rumah, menjaga jarak dengan orang lain, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas sebagaimana yang tercantum dalam protokol kesehatan 5M. 

Seperti halnya dengan masyarakat di Kelurahan Jatingaleh, Kecamatan Candisari, Kota Semarang yang belum menerapkan protokol kesehatan 5M dalam kehidupan sehari-hari sehingga termasuk kedalam wilayah zona merah dengan meningkatnya kasus positif Covid-19 pada warga setempat.

Dari fenomena melonjaknya kasus Covid-19 tersebut, Rahayu Sulistiyani bersama dengan rekan satu timnya melaksanakan pengabdian kepada masyarakat setingkat desa di Kelurahan Jatingaleh RW 03 yang diwujudkan dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro periode 2021. Mahasiswa KKN Undip ini melalui program pemberdayaan masyarakat yang berkaitan dengan Covid-19 berinisiatif untuk memutuskan rantai penyebaran Covid-19 yang terus meningkat di Kelurahan Jatingaleh, tepatnya pada RT 01/RW 03, dengan memberikan tiga 'hadiah' kepada warga setempat.

'Hadiah' pertama, pemberian wastafel portable yang dipasang dibeberapa titik rawan yang sering dilalui oleh warga. Bapak Ponidi selaku ketua RT 01/RW 03 menyebut hal itu sangat dibutuhkan oleh warga setempat sebab belum adanya fasilitas umum untuk mencuci tangan baik bagi warga maupun tamu dari luar yang berkunjung.

'Hadiah' berikutnya adalah sosialisasi buang sampah dan protokol kesehatan 5M kepada anak-anak. Edukasi semacam itu diperlukan oleh anak-anak RT 01/RW 03. Bapak Ponidi juga mengakui ada faktor ketersediaan tempat sampah umum yang belum ada di pinggir jalan, sebab takut justru menjadi 'iren-irenan' atau iri hati antar warga dalam membuang sampahnya. Selain itu, anak-anak selalu membuang bungkus jajanan ke selokan dan belum menerapkan protokol kesehatan dalam keseharian ketika bermain.

Terakhir, 'hadiah' yang diberikan adalah Covid-Kit yang dibagikan kepada warga RT 01/RW 03. Covid-Kit ini berisi masker, handsanitizer, vitamin, dan juga info grafis pencegahan penyebaran Covid-19 yang nantinya diprioritaskan kepada warga yang kurang mampu dalam pembagiannya.

Bu Anita, istri Bapak Ponidi, mengungkap bahwa banyak warganya yang terpapar Covid-19 dan sedang melakukan isolasi mandiri untuk mengurangi penyebaran Covid-19 pada warga lainnya, sebab masih kurangnya penerapan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari dan rendahnya imunitas dalam tubuh warga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun